Ilustrasi kegiatan tambang batu bara. Foto: MI/Angga Yuniar
Media Indonesia • 15 August 2023 16:50
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dua komoditas yang mengalami penurunan performa ekspor selama Juli 2023. Dua komoditas itu yakni batu bara dan minyak kelapa sawit
Penurunan tersebut terjadi secara bulanan (month to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy). BPS mencatat nilai ekspor batu bara pada Juli 2023 sebesar USD2,55 miliar.
Angka tersebut turun 4,53 persen (mtm) dari bulan sebelumnya yang mencapai USD2,67 miliar dan terjun bebas dari perolehan nilai ekspor di Juli 2022 yang menembus USD4,73 miliar, alias anjlok hingga 46,1 persen (yoy).
"Batu bara mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Batu bara nilainya turun, namun volumenya meningkat secara bulanan," ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, dilansir Media Indonesia, Selasa, 15 Agustus 2023.
Sementara nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit tercatat sebesar USD2,28 miliar. Angka itu lebih rendah 1,51 persen (mtm) dari Juni 2023 yang mencapai USD2,31 miliar dan berada bawah nilai ekspor minyak kelapa sawit pada Juli 2022 yang sebesar USD2,82 miliar, atau turun 19,25 persen (yoy).
Baca juga: Revisi Kebijakan Ekspor, UMKM Minta Didukung Penuh
"Penurunan kinerja ekspor minyak kelapa sawit tersebut didorong karenanya adanya penurunan dari sisi volume maupun harga," jelas Amalia.
Berbeda dengan batu bara dan minyak kelapa sawit, komoditas unggulan lainnya, yakni besi dan baja mencatatkan kinerja positif. BPS mencatat komoditas tersebut memiliki nilai ekspor USD2,21 miliar pada Juli 2023.