Ilustrasi. (Foto: MI/Asprilla Dwi Adha)
Ahmad Mustaqim • 6 July 2023 16:45
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membeberkan kronologis meninggalnya warga Dusun Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, berinisial W, 73, akibat antraks.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie mengatakan kejadian itu bermula saat salah satu ternak warga Dusun Jati mati pada 22 Mei 2023. Saat itu, W terlibat dalam penyembelihan ternak tersebut.
"Pak W ini ikut menyembelih dan ikut mengonsumsi," kata Pembajun, Kamis, 6 Juli 2023.
Usai menyantap daging dari ternak yang mati itu, W mulai mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti demam, pusing, dan batuk. Hari berikutnya timbul bengkak kecil dan pembengkakan kelenjar.
W kemudian dibawa ke RS Panti Rahayu Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul pada 1 Juni 2023. Kemudian pada 3 Juni 2023, W didiagnosis mengalami penyakit yang disebabkan bakteri atau ileus.
"Pak W ini perutnya bengkak. Ada pembengkakan di bagian kelenjar," ujarnya.
W lalu dirujuk ke RSUP Dr Sardjito pada 3 Juni 2023 dan sempat mendapatkan perawatan beberapa saat, namun nyawanya tak tertolong.
"Di sana (RSUP Dr Sardjito) mungkin kondisinya sudah parah, ada gejala kaku leher. Pada 4 Juni jam 5 meninggal dengan diagnosis suspek antraks. Setelah hasil lab keluar, hasilnya positif antraks," jelas dia.
Pembajun menambahkan, sempat ada satu warga lagi yang meninggal dan dikabarkan positif antraks karena bergejala panas dan pusing. Namun, hasil pemeriksaan sampelnya tidak menunjukkan positif antraks.