Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 3 July 2023 12:42
Beijing: Tiongkok sedang berbelanja gas alam dan para pejabat senang para importir tetap membuat kesepakatan, bahkan setelah krisis energi global mereda. Adapun pemerintah terus mendukung upaya pembeli milik negara guna menandatangani kontrak jangka panjang dan berinvestasi dalam fasilitas ekspor.
"Hal itu untuk meningkatkan ketahanan energi selama pertengahan abad ini," menurut orang-orang yang telah mengadakan pertemuan dengan pembuat kebijakan, dikutip dari The Business Times, Senin, 3 Juli 2023.
Negara ini berada di jalur yang tepat untuk menjadi importir gas alam cair (LNG) terbesar di dunia pada 2023. Dan untuk tahun ketiga berturut-turut, perusahaan Tiongkok setuju untuk membeli lebih banyak dalam jangka panjang daripada negara mana pun, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg News.
Tiongkok melihat jauh ke masa depan untuk menghindari terulangnya kekurangan energi, sementara juga berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi. Kontrak LNG jangka panjang menarik karena pengiriman dijanjikan dengan harga yang relatif stabil dibandingkan dengan pasar spot, dan gas melonjak ke level tertinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
"Keamanan energi selalu menjadi prioritas bagi Tiongkok. Memiliki banyak pasokan dalam portofolio mereka memungkinkan mereka mengelola volatilitas di masa depan. Saya berharap untuk melihat lebih banyak," kata Kepala Perdagangan dan Penasehat Global Trident LNG Toby Copson.
Upaya pembuatan kesepakatan akan membantu mendukung proyek ekspor global, memperkuat peran bahan bakar lintas laut dalam bauran energi. Dan ketika pemasok bergerak untuk merayu importir Tiongkok, pengaruh Beijing di pasar akan meningkat.
Tiongkok mulai mendorong kontrak jangka panjang pada 2021, setelah hubungan dengan AS membaik. Sementara impor turun tahun lalu sebagian karena permintaan yang lebih lemah di tengah pembatasan covid, pembeli Tiongkok memperbarui dorongan setelah invasi Ukraina memotong pipa gas ke Eropa.