Dari Kampus ke Lokasi Bencana, Koas UMM Dampingi Warga Agam Bangkit

Tim koas kedokteran untuk memperkuat layanan kesehatan dan pemulihan psikososial bagi warga terdampak bencana di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat/Dok. UMM

Dari Kampus ke Lokasi Bencana, Koas UMM Dampingi Warga Agam Bangkit

Daviq Umar Al Faruq • 17 December 2025 14:26

Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menurunkan tim koas kedokteran untuk memperkuat layanan kesehatan dan pemulihan psikososial bagi warga terdampak bencana di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Tim diberangkatkan pada Selasa, 16 Desember 2025, dan dijadwalkan bertugas hingga 27 Desember 2025.

“Sebelumnya pada tanggal 8 Desember lalu sudah ada tim yang datang kesana, nah ini merupakan lanjutannya. Yang sekarang ini kami fokuskan kepada ranah kesehatan,” ungkap koordinator kegiatan, Arina Restian, Rabu, 17 Desember 2025.

Kehadiran tim ini merupakan bagian dari program Optimalisasi Layanan Medis dan Dukungan Psikososial Pascabencana, hasil kolaborasi UMM dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti-Saintek). Dalam program ini, UMM dipercaya menangani secara penuh wilayah terdampak bencana di Kabupaten Agam.
 


Tim yang diterjunkan terdiri atas 10 mahasiswa koas Fakultas Kedokteran UMM, didukung berbagai elemen kesehatan di lingkungan kampus. Mereka membawa sejumlah logistik penting, mulai dari alat kesehatan, obat-obatan, perangkat kefarmasian, teknologi tepat guna, sistem filtrasi air bersih, hingga alat pemeriksaan darah untuk mendukung layanan medis di lapangan.

Wakil Rektor IV UMM, Muhamad Salis Yuniardi, menegaskan kondisi pascabencana di Kabupaten Agam masih memerlukan perhatian serius. Proses pemulihan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena jumlah penyintas yang terdampak cukup besar.

“Program ini menjadi semangat bagi kami untuk hadir langsung membantu para penyintas yang terdampak bencana. Ini adalah panggilan kemanusiaan,” ujar Salis.


Tim koas kedokteran untuk memperkuat layanan kesehatan dan pemulihan psikososial bagi warga terdampak bencana di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat/Dok. UMM


Keterlibatan UMM dalam misi kemanusiaan ini merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Salis mengingatkan kepada seluruh tim untuk menjaga nilai-nilai Muhammadiyah, kode etik profesi, serta nama baik institusi selama menjalankan tugas di lokasi bencana.

“Niatkan seluruh kegiatan sebagai ibadah dan amal jariyah. Fokus pada kebermanfaatan dan hindari segala bentuk kerugian,” pesan Salis.

Melalui program yang berlangsung hingga akhir Desember ini, UMM menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam respons kebencanaan. UMM juga mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan keilmuan untuk mendukung pemulihan masyarakat terdampak di Kabupaten Agam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)