Sempat Dilaporkan Hilang, 159 Orang Dipastikan Selamat dari Kebakaran Hong Kong

Api yang menyelimuti bangunan apartemen di Hong Kong. Foto: The New York Times

Sempat Dilaporkan Hilang, 159 Orang Dipastikan Selamat dari Kebakaran Hong Kong

Fajar Nugraha • 1 December 2025 10:05

Hong Kong: Pihak berwenang Hong Kong mengatakan pada Minggu  30 November 2025 bahwa 159 warga, yang sebelumnya dilaporkan hilang, "selamat”. Sementara jumlah korban tewas akibat kebakaran Rabu 26 November 2025 di sebuah kompleks apartemen meningkat menjadi 146 jiwa.

Polisi mengatakan pada hari Minggu bahwa unit investigasi korban telah mengonfirmasi keselamatan 159 warga yang dilaporkan hilang, sementara kota terus berduka atas para korban kebakaran paling mematikan di kota itu dalam beberapa dekade.

Tsang Shuk-yin, petugas yang bertanggung jawab atas unit investigasi korban Kepolisian Hong Kong, mengatakan bahwa hingga pukul 16.00 waktu setempat pada hari Minggu, jumlah korban tewas akibat kebakaran meningkat menjadi 146, dengan 79 orang terluka.
 

Saat ini, 100 kasus telah dinyatakan tidak dapat dilacak karena informasi yang tidak lengkap, individu yang tidak tinggal di apartemen Wang Fuk, atau informan yang tidak memiliki alamat orang hilang, jelasnya.

“Sekitar 40 orang dilaporkan hilang, dan pihak berwenang sedang berupaya menemukan mereka,” tambah Tsang, menurut South China Morning Post, yang dikutip dari Anadolu, Senin 1 Desember 2025.

Sementara Hong Kong pada Sabtu memulai masa berkabung tiga hari untuk menghormati para korban kebakaran mematikan di kompleks apartemen tersebut, yang juga melukai 79 orang, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran.

Operasi penyelamatan berlanjut hingga hari kelima, meskipun api di blok-blok kompleks apartemen Wang Fuk Court telah berhasil dikendalikan.

Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut kemungkinan akan meningkat karena semakin banyak jenazah yang dievakuasi dari gedung-gedung.

Kebakaran terjadi sekitar tengah hari pada hari Rabu di kompleks tersebut, yang mencakup lebih dari 1.900 apartemen, dan menyebar dengan cepat karena perancah bambu yang dipasang di bagian luar untuk pekerjaan renovasi.

Kompleks ini terdiri dari delapan menara dengan perkiraan populasi lebih dari 4.000 jiwa. Polisi telah menahan dua direktur dan seorang konsultan teknik dari Prestige Construction & Engineering Company atas dugaan pembunuhan.

Pihak berwenang mengatakan perancah bambu dan material plastik busa yang menutupi jendela berkontribusi signifikan terhadap penyebaran api yang cepat. Pada hari Jumat, sekitar 800 warga terdampak pindah ke hostel, hotel, dan flat sementara.

Insiden ini menandai pertama kalinya dalam 17 tahun Hong Kong mengeluarkan alarm kebakaran Level 5, yang tertinggi dalam skala lima tingkat di kota tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)