Penanganan Pascabencana Sumatra Melalui Peringatan Dini dan OMC

Upaya penyisiran masih terus dilakukan di sepanjang akses Jembatan Kembar untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. Foto Kominfo Padang Panjang

Penanganan Pascabencana Sumatra Melalui Peringatan Dini dan OMC

M. Iqbal Al Machmudi • 30 November 2025 10:36

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus bergerak menyampaikan peringatan dini dan mendukung penanganan pascabencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Hal itu sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto, penanganan bencana harus dilakukan secara cepat, tepat sasaran, dan memastikan masyarakat terdampak mendapatkan perlindungan dasar yang dibutuhkan.

“Doa dan empati kami tujukan kepada keluarga yang kehilangan, serta kepada seluruh warga yang masih menghadapi dampak langsung di lapangan. Kami berkomitmen mendukung operasi tanggap darurat, termasuk penyediaan peringatan dini, analisis risiko cuaca ekstrem, serta dukungan teknis bagi kelancaran pengiriman bantuan dan perlindungan petugas di lapangan,” kata Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, dalam keterangannya, Minggu, 30 November 2025.

BMKG merupakan badan yang memegang mandat penyediaan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika. BMKG menjadi bagian penting dari kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dan bekerja bahu membahu dalam mengantisipasi, merespons, serta menangani bencana yang sedang berlangsung.

Koordinasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah (pemda) telah dilakukan dalam rangka mendukung percepatan penanganan pascabencana. BMKG memberikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah terdampak secara berkala melalui seluruh kanal informasi yang BMKG miliki.

Sebagai bagian dari langkah integrasi nasional dalam operasi tanggap darurat ini, BMKG mengerahkan seluruh sumber daya di tingkat pusat hingga daerah untuk menghadirkan data dan informasi kritis secara cepat, tepat, dan akurat. Dengan optimalisasi unit operasional, seluruh data dapat langsung digunakan oleh para pengambil keputusan di lapangan.

“Upaya ini merupakan bagian dari kontribusi BMKG dalam memastikan respons nasional berjalan efektif dan terkoordinasi,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Bantuan Pangan Bagi Korban Banjir di Sumbar Dipastikan Telah Disalurkan



Operasi pencarian banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Duren, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan

Untuk memastikan proses operasi tanggap darurat ini, Faisal akan menuju Posko Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Bandara Kualanamu, Medan, untuk memimpin langsung supervisi di lapangan. Hal ini menjadi penting karena proses OMC yang dilaksanakan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus berjalan efektif untuk mengurangi ancaman hujan deras dan cuaca ekstrem.

“Fokus utama OMC kali ini adalah mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak bencana.  Harapannya OMC dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran, sebagai bentuk upaya-upaya mitigasi dan penanggulangan bencana,” ujar Faisal. 

BMKG juga terus melakukan pemantauan intensif dan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala sebagai dukungan terhadap seluruh upaya penanganan bencana yang sedang berjalan.

BMKG memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak pemerintah pusat dan daerah, TNI/Polri, BNPB, Basarnas, relawan, dunia usaha, hingga masyarakat yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Sinergi dan ketangguhan kolektif ini menjadi fondasi penting dalam mempercepat pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)