Warga mulai mengevakuasi barang-barang setelah banjir setinggi 1 meter lebih merendam permukiman penduduk di kawasan perumahan Desa Bundar, Karang Baru, Aceh Tamiang, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Dede Harison
Fajri Fatmawati • 27 November 2025 16:59
Aceh: Lima tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV milik PLN di Kabupaten Bireuen, Aceh, roboh akibat diterjang banjir bandang dan angin kencang. Kejadian ini mengakibatkan terganggunya pasokan listrik di sebagian besar wilayah Aceh, termasuk Kota Banda Aceh dan sejumlah kabupaten lainnya.
Kerusakan berat tersebut meliputi empat tower yang roboh dan satu tower lainnya yang mengalami kerusakan. Gangguan pada jaringan tegangan tinggi ini berdampak luas terhadap suplai listrik. Wilayah yang mengalami pemadaman meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Lhokseumawe.
Baca Juga :
Tidak hanya itu, gangguan listrik juga dirasakan di daerah lain seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil.
"PLN segera membangun lima tower darurat dan mengerahkan ratusan personel gabungan dari Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," kata Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, dalam keterangan pers dikutip, Kamis, 27 November 2025.
Warga memantau kondisi sungai dari jembatan Idi Cut, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Hayaturrahmah
Lukman menambahkan untuk mendukung proses perbaikan, berbagai material pendukung juga telah dikirimkan dari beberapa kota, seperti Palembang, Lampung, Jambi, Pekanbaru, dan Padang. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan.
"Kami memohon dukungan dan doa agar proses perbaikan di lapangan berjalan lancar, sehingga suplai listrik di Aceh dapat segera pulih normal," jelas Lukman.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan bahwa 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dilanda banjir. Selama periode 18 hingga 26 November 2025, korban terdampak sebanyak 14.235 KK/46.893 jiwa dan 455 KK/1.497 jiwa mengungsi dan dua orang meninggal dunia.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, mengatakan bencana tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi, angin kencang, dan kondisi geologi labil yang berdampak pada banjir, tanah bergerak, serta tanah longsor.
"Sejumlah daerah di Provinsi Aceh dilanda banjir, diantaranya Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Selatan dan Aceh Tamiang," kata Fadmi.
Dua korban meninggal dunia dilaporkan berasal dari Aceh Utara. Korban pertama, M Afdalil (27), terseret arus banjir saat melintasi area persawahan di Gampong Jrat Manyang. Korban kedua, Muzammil (30), warga Tanjong Babah Krueng, Matangkuli, meninggal akibat tersengat listrik. Ia tersengat listrik ketika berupaya menyelamatkan unggasnya di tengah banjir.