Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow. (lokmattimes)
Willy Haryono • 10 December 2025 17:45
Bangkok: Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow menegaskan bahwa ancaman tarif perdagangan tidak seharusnya digunakan untuk menekan Thailand agar segera berunding dengan Kamboja di tengah meningkatnya konflik perbatasan kedua negara. Dalam pernyataannya kepada Reuters pada Selasa, 9 Desember 2025, Sihasak menekankan bahwa tanggung jawab meredakan ketegangan berada pada pihak Kamboja.
Bentrok kembali pecah pada Senin setelah ketegangan meningkat selama berminggu-minggu, menewaskan sedikitnya 12 orang dan memaksa ratusan ribu warga mengungsi dari wilayah perbatasan.
Thailand dan Kamboja saling menuduh sebagai pihak pertama yang melepaskan tembakan. Kekerasan ini menjadi yang terburuk sejak Juli, ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat memperingatkan kemungkinan pembekuan negosiasi penurunan tarif jika kedua negara tidak menghentikan pertempuran.
Sihasak menolak pengaitan isu perdagangan dengan keamanan. “Kami tidak berpikir tarif harus digunakan untuk menekan Thailand kembali ke pernyataan bersama atau proses dialog. Isu hubungan Thailand–Kamboja harus dipisahkan dari pembicaraan perdagangan,” ujarnya seperti dikutip AsiaOne, Rabu, 10 Desember 2025. Ia juga menilai situasi saat ini belum kondusif bagi mediasi pihak ketiga.
Sejak Senin, bentrokan meluas di sebagian besar perbatasan darat sepanjang 817 km, dengan saling serang artileri berat dan roket. Pemerintah AS menyatakan tetap berkomitmen mendorong penghentian kekerasan dan berharap kedua negara mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani Oktober lalu. Namun hingga kini, Presiden Trump belum memberikan komentar langsung mengenai eskalasi terbaru tersebut.
Thailand memperingatkan situasi dapat memburuk jika Kamboja tidak menghentikan serangan dan bersedia berunding. “Ada dua jalan: menurunkan ketegangan menuju perdamaian atau terus menuju konflik dengan lebih banyak kerugian,” kata Sihasak.
Ia menegaskan Thailand akan mempertahankan kedaulatan wilayahnya dan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk menjaga keamanan nasional. (Keysa Qanita)
Baca juga: Konflik Memanas, Kamboja Tarik Semua Atlet dari SEA Games di Thailand