Trump Buka Peluang Visa Baru bagi Pekerja Asing Terampil, Termasuk dari Korsel

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Buka Peluang Visa Baru bagi Pekerja Asing Terampil, Termasuk dari Korsel

Muhammad Reyhansyah • 10 September 2025 12:27

Washington: Gedung Putih menyatakan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan Departemen Perdagangan Amerika Serikat sedang berkoordinasi untuk memastikan pekerja terampil dari perusahaan asing yang berinvestasi di AS dapat masuk secara legal, termasuk dari perusahaan Korea Selatan.

Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt saat ditanya soal kemungkinan perubahan aturan visa, menyusul penggerebekan di Georgia pada 4 September, ketika otoritas imigrasi menahan lebih dari 330 pekerja asal Korea Selatan di lokasi pembangunan pabrik baterai.

Leavitt menekankan bahwa Presiden Donald Trump sangat memperhatikan investasi global.

“Presiden berterima kasih atas perusahaan internasional dan investasi mereka di Amerika Serikat. Ia memahami bahwa perusahaan-perusahaan ini ingin membawa pekerja terampil, terutama dalam bidang khusus seperti semikonduktor atau baterai,” ujarnya, dikutip dari Asia Today, Rabu, 10 September 2025.

Ia menambahkan, Trump terbuka terhadap penyesuaian kebijakan visa jika memang diperlukan. “Pendekatan Presiden bernuansa, bertanggung jawab, dan masuk akal. DHS dan Departemen Perdagangan sedang bekerja bersama dalam isu ini,” kata Leavitt.

Meski demikian, Trump tetap mengharapkan perusahaan asing mempekerjakan tenaga kerja lokal. “Presiden ingin perusahaan asing juga merekrut pekerja Amerika agar tenaga kerja asing dan domestik bisa bekerja sama, saling melatih, dan berbagi keahlian. Kami ingin orang Amerika mendapat pekerjaan itu,” jelas Leavitt.

Dalam unggahan di Truth Social pada 7 September, Trump menulis, “Kami mendorong Anda membawa talenta brilian dengan keterampilan teknis luar biasa secara legal dan cepat, agar dapat memproduksi produk kelas dunia.”

Berbicara kepada wartawan di hari yang sama, Trump menegaskan perlunya mendatangkan ahli luar negeri untuk melatih pekerja Amerika. “Jika negara ini belum memiliki orang-orang yang menguasai teknologi baterai, maka kita perlu mendatangkan sebagian untuk melatih pekerja kita, agar pada akhirnya orang Amerika bisa melakukannya sendiri,” katanya.

Pernyataan itu dipandang sebagai sinyal bahwa Washington mungkin mempertimbangkan permintaan Korea Selatan untuk mendapatkan hingga 15.000 visa kerja profesional setiap tahun bagi warganya yang memiliki keahlian teknis khusus.

Baca juga:  Buntut Razia Imigrasi, Trump Ingatkan Perusahaan Asing untuk Patuhi Aturan AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)