BPDP Gandeng Kementan Latih Ribuan Petani Sawit Swadaya

Konferensi pers Program Pengembangan SDM BPDP Kelapa Sawit. Foto: Istimewa.

BPDP Gandeng Kementan Latih Ribuan Petani Sawit Swadaya

Husen Miftahudin • 11 September 2025 15:00

Jakarta: Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) merancang Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit sebagai upaya mendorong keterampilan dan kompetensi pekebun sawit swadaya yang masih perlu ditingkatkan.
 
Direktur Penyalur Dana Sektor Hilir BPDP Mohammad Alfansyah menjelaskan pentingnya program ini mengingat produktivitas lahan perkebunan sawit rakyat masih menjadi sorotan dalam pengembangan industri sawit nasional. Produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun rakyat rata-rata baru mencapai tiga sampai empat ton per hektare per tahun, jauh di bawah produktivitas kebun milik perusahaan swasta maupun BUMN.
 
"Tujuan utama dari program pengembangan SDM adalah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar dapat memenuhi kebutuhan kriteria industri kelapa sawit berkelanjutan," ungkap Alfansyah di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.
 
Dijelaskan lebih lanjut, Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit ini didanai dari pungutan ekspor sawit, dan disalurkan untuk beragam kegiatan strategis, mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana prasarana, penelitian, hingga hulu dan hilirisasi sawit.
 
Untuk aspek pengembangan SDM, tegas Alfansyah, BPDP rutin menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan bagi pekebun, koperasi unit desa (KUD), hingga perangkat pendamping daerah.
 
Untuk ranah pengembangan SDM, BPDP bersama Ditjenbun Kementan memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan pekebun. Program yang rutin dilaksanakan ini menyasar berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis Perkebunan kelapa sawit swadaya seperti pekebun, pengurus KUD, hingga perangkat pendamping daerah.
 
"Para peserta pelatihan yang berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit ini mengikuti pelatihan melalui undangan berdasar Data Rekomendasi Teknis (rekomtek). Rekomtek berisi daftar peserta ini diajukan oleh Dinas Perkebunan masing-masing wilayah yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan," papar Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun Kementan Baginda Siagian.
 

Baca juga: BPDP Dorong Inovasi UMKM Sawit Jadi Produk Bernilai Tinggi


(Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Dokumen Ditjenbun Kementan)
 

Gabungkan teori dan praktik

 
Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan materi klasikal di dalam kelas, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Materi yang disampaikan mencakup budi daya sawit berkelanjutan, panen dan pascapanen, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, promosi hasil sawit, hingga pemetaan lokasi perkebunan.
 
"Melalui bentuk pelatihan seperti ini, pekebun tidak hanya mengerti secara teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya di kebun masing-masing," jelas Direktur LPP Agro Nusantara Pranoto Hadi Raharjo.
 
Diketahui, sejak 2016, BPDP mempercayakan LPP Agro Nusantara sebagai salah satu penyelenggara pelatihan SDM sawit. LPP yang berdiri sejak 1950 ini memiliki rekam jejak panjang dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja perkebunan, baik pada level teknis maupun manajerial.
 
Pada 2025, BPDP menargetkan pelatihan bagi 10.786 peserta dari 17 provinsi penghasil sawit. Dari jumlah itu, LPP Agro Nusantara mendapat mandat untuk melatih 2.066 peserta, meningkat dari 1.339 peserta pada 2024.
 
Pelatihan tahun ini dilaksanakan dalam 71 kelas, mencakup 11 jenis pelatihan teknis dan manajerial, yang tersebar di sembilan provinsi, yakni Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sumatra Barat, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.
 
"Investasi pada pengembangan SDM merupakan langkah strategis untuk membangun masa depan perkebunan Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan," tambah Direktur SDM & TI PT Perkebunan Nusantara IV Subholding Perkebunan Suhendri.
 
Melalui pelatihan ini, BPDP dan Ditjenbun berharap dapat mengurai permasalahan keterampilan pekebun sawit swadaya, sehingga mampu meningkatkan produktivitas lahan, memperkuat daya saing, dan menciptakan sistem perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)