Fakta-Fakta Baru Kecelakaan Maut Bus Rombongan RS Bina Sehat di Lereng Gunung Bromo

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Iwan Saktiadi, konferensi pers kecelakaan di Bromo. Metrotvnews.com/ Amaludin

Fakta-Fakta Baru Kecelakaan Maut Bus Rombongan RS Bina Sehat di Lereng Gunung Bromo

Amaluddin • 16 September 2025 16:41

Surabaya: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur memaparkan hasil pemeriksaan awal Traffic Accident Analysis (TAA) terkait kecelakaan bus pariwisata di Desa Boto, Kabupaten Probolinggo, Minggu, 14 September 2025. Tragedi tersebut menewaskan delapan orang serta puluhan penumpang rombongan wisata asal Jember mengalami luka-luka.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Iwan Saktiadi, mengatakan bus mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang usai berwisata ke Gunung Bromo. Dari 52 penumpang, delapan orang meninggal dunia, sembilan mengalami luka berat, dan 35 lainnya luka ringan.

Sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih dirawat di RS Bina Sehat, Jember.

"Pengemudi bus bernama Albahri juga masih dirawat karena mengalami retak pada tangan kiri. Sedangkan kernet bus, Mergi, selamat dari kejadian tersebut," kata Iwan saat konferensi pers, Selasa, 16 September 2025.
 

Baca: Gubernur Jatim Khofifah Takziah Korban Kecelakaan Maut Bus di Probolinggo
 

Hasil Olah TKP

Hasil olah TKP TAA menunjukkan bus kehilangan kendali di jalan menurun, meluncur sejauh 60 meter tanpa jejak pengereman, lalu menghantam bagian bawah jalan. Analisis awal memperkirakan kecepatan bus sebelum kecelakaan mencapai 64–80 kilometer per jam.

"Korban meninggal sebagian besar duduk di sisi kanan bus dari baris keempat hingga belakang. Hal ini sesuai keterangan sejumlah saksi penumpang yang duduk di bagian depan," jelas Iwan.

Meski kerusakan bus tergolong parah, Ditlantas Polda Jatim memastikan administrasi kendaraan lengkap. Hasil pemeriksaan juga menyatakan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan. Ramp check terakhir menyatakan bus layak jalan, namun investigasi teknis masih menunggu hasil pemeriksaan ahli dari pabrikan Hino.

“Dari pemeriksaan, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi 3 saat berhenti pascakecelakaan. Dugaan rem blong belum bisa dipastikan sebelum ada keterangan teknis resmi," ungkap Iwan.

Menurut Iwan hingga kini Polda Jatim bersama tim TAA Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan. Kepolisian juga terus mengawal perawatan korban dan mendampingi keluarga besar rombongan wisata yang terdampak kecelakaan.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)