Ambulans berada di lokasi ledakan amunisi di Latakia, Suriah, Minggu, 16 Maret 2025. (Anadolu Agency)
Latakia: Persenjataan dan amunisi dari perang sipil
Suriah di kota pesisir Latakia tiba-tiba meledak dan meruntuhkan sebuah bangunan serta menewaskan lebih dari 12 orang.
Kelompok paramedis White Helmets bekerja semalaman hingga Minggu, 16 Maret 2025, untuk mencari para korban di balik puing bangunan. Mereka menemukan 16 jenazah, termasuk lima perempuan dan lima anak-anak, dengan 18 orang lainnya terluka.
Mengutip dari Irish Examiner, White Helmets dan penduduk lokal mengatakan ledakan itu terjadi di ruang penyimpanan besi tua di lantai dasar sebuah bangunan berlantai empat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Februari lalu bahwa sekitar 100 orang telah tewas akibat amunisi yang tiba-tiba meledak.
Sejak penggulingan Presiden Suriah
Bashar al-Assad di bulan Desember, lebih dari 1.400 amunisi yang tidak meledak di seluruh Suriah telah dibuang dengan aman dan 138 ladang ranjau serta area yang terkontaminasi telah diidentifikasi di Idleb, Aleppo, Hama, Deir-ez-Zor dan Latakia.
Latakia, kota pelabuhan utama, dan provinsi pesisir Suriah baru-baru ini menyaksikan lonjakan kekerasan, setelah para militan bersenjata yang setia kepada Assad menyergap patroli keamanan.
Serangan balik pemerintah, bersama dengan faksi-faksi sekutu, berhasil menghancurkan pemberontakan. Namun operasi ini telah menyebabkan kerusakan meluas dan memicu serangan balasan terhadap anggota komunitas minoritas Alawite, yang merupakan bagian dari keluarga Assad.