Istri Wali Kota Malang Meninggal, Kisah Terakhir Bersama Arumi Bachsin Bikin Haru

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, menghadiri pemakaman Hanik Andriani, istri Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di TPU Kasin, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 November 2025. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Alfaruq

Istri Wali Kota Malang Meninggal, Kisah Terakhir Bersama Arumi Bachsin Bikin Haru

Daviq Umar Al Faruq • 21 November 2025 17:24

Malang: Suasana duka menyelimuti pemakaman Hanik Andriani, istri Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 November 2025. Pemakaman dihadiri sejumlah pejabat untuk memberikan penghormatan terakhir, salah satunya Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin.

Arumi mengaku sangat terkejut mendengar kabar kepergian Hanik. Pasalnya hanya dua hari sebelumnya, keduanya masih bersama menjalani rangkaian kegiatan di Kota Malang.

Baca Juga :

Hanik Andriani Istri Wali Kota Malang Meninggal

"Sebelum jadi ketua TP PKK Kota Malang, Bu Hanik sudah sering mensupport. Semakin ke sini kedekatan kita makin dekat, banyak support banyak program yang dijalankan, baik program provinsi maupun program-program Kota Malang," kata Arumi saat ditemui di pemakaman.


Suasana pemakaman Hanik Andriani, istri Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, di TPU Kasin, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 November 2025. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq

Menurut Arumi sejak pagi hingga siang pada kunjungan terakhir itu, Hanik setia mendampinginya, mulai dari kegiatan posyandu di Kelurahan Sawojajar hingga program peningkatan kapasitas kader.

"Setelah acara bahkan kita masih diajak makan bakso bareng sama Bu Hanik. Jadi kabar ini tentu sangat mengejutkan kami semua," jelas Arumi.

Dedikasi di PKK dan UMKM Dikenang


Tak hanya aktif di TP PKK, Arumi menilai almarhumah juga memiliki peran besar dalam mendorong perkembangan UMKM di Kota Malang melalui Dekranasda. Dukungan Hanik dinilai memperkuat identitas Malang sebagai kota kreatif yang digerakkan oleh generasi muda.

“Banyak anak muda yang difasilitasi, banyak UMKM kecil yang dibantu. Kami benar-benar merasa kehilangan. Namun kami bersyukur pernah mengenal Bu Hanik yang luar biasa semangatnya," ungkap Arumi.

Arumi juga mengenang kebiasaan Hanik yang kerap mengajaknya menyambangi sentra UMKM setiap kali ia berkunjung ke Malang. Menjelajahi kuliner khas daerah pun menjadi momen yang selalu mengiringi pertemuan mereka.

"Selalu diajak kulineran, selalu ada saja tempat baru. Walaupun saya cukup sering bolak-balik ke Malang, Bu Hanik selalu mengajak saya ke beberapa UMKM, jadi tidak melulu di Balai Kota," beber Arumi.


Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, menghadiri pemakaman Hanik Andriani, istri Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat di TPU Kasin, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 November 2025. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Alfaruq

Bagi Arumi, pertemuan terakhir itu meninggalkan kesan mendalam. Ia mengingat almarhumah sebagai pribadi yang ceria, penuh energi, dan selalu menebar senyum dalam setiap kegiatan.

“Beliau sangat ceria, sangat semangat. Bu Hanik selalu tersenyum. Luar biasa, kegiatan saya selalu didampingi full dengan Bu Hanik selama di Malang ini," ujar Arumi.

Sebelumnya, ribuan pelayat silih berganti datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Hanik Andriani, di Rumah Dinas Wali Kota Malang, Jalan Ijen 2, Kecamatan Klojen, Jumat 21 November 2025. Istri Wali Kota Malang Wahyu Hidayat itu berpulang pada Kamis malam, 20 November 2025.

Halaman rumah dinas dipenuhi warga, kerabat, hingga pejabat pemerintahan dari berbagai daerah. Sejumlah tokoh penting tampak hadir, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang M Sanusi, serta jajaran pejabat Malang Raya.

Staf Pribadi Wali Kota Malang, Deni Irwansyah, mengungkapkan bahwa almarhumah sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda sakit yang serius. Kondisi mendadak menurun di saat Wali Kota Wahyu Hidayat masih menjalankan agenda dinas, membuat keluarga dan orang-orang terdekat terkejut.

Menurut Deni, sebenarnya Wahyu dijadwalkan menghadiri takziah ke Panca Budi pada Kamis malam. Namun rencana tersebut urung dilakukan setelah mendapat kabar kondisi istrinya memburuk.

“Setelah agenda pada acara BPS RI kemarin malam, Ebes (Wahyu) itu mau bertakziah ke Panca Budi. Tetapo akhirnya dibatalkan karena mendadak ada kabar kondisi ibu ngedrop jadinya langsung pulang,” tutur Deni.

Sesampainya di rumah dinas, Wahyu Hidayat langsung mengecek keadaan sang istri dan berupaya mencari pertolongan medis. Namun takdir berkata lain. Pada pukul 23.33 WIB, Hanik Andriani dinyatakan meninggal dunia.

Di tengah duka mendalam, terselip cerita yang menggambarkan besarnya rasa kehilangan Wali Kota Malang terhadap sosok pendamping hidupnya. Deni menceritakan, Wahyu sempat diminta mengganti kemeja batik biru yang dikenakannya sejak sore hari. Namun permintaan itu ia tolak.

“Ebes (Wahyu Hidayat) sempat ditawari ganti pakaian tapi tidak mau. Kemeja itu kemarin sebelum berangkat dipilihkan oleh ibu (Hanik). Waktu memilih baju itu, ibuk terlihat berbeda, ceria sekali,” ucap Deni.

Kemeja tersebut menjadi kenangan terakhir dari sang istri, sebuah pilihan sederhana yang kini sarat makna di tengah kepergian yang begitu tiba-tiba. Kepergian Hanik bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Kota Malang yang mengenalnya sebagai sosok bersahaja, ramah, dan penuh perhatian pada lingkungan sekitar.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)