Pengelolaan Botol Bekas Membantu Pengurangan Sampah Nasional

Pengelolaan botol plastik bekas membantu pengurangan sampah nasional, Dok. Istimewa

Pengelolaan Botol Bekas Membantu Pengurangan Sampah Nasional

Achmad Zulfikar Fazli • 13 May 2025 01:23

Jakarta: Pengelolaan botol plastik bekas membantu pengurangan sampah nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019, menargetkan pengurangan sampah nasional sebesar 30 persen pada 2029.

“Le Minerale terus melakukan berbagai program sebagai implementasi nyata,” ujar Sustainability Manager Le Minerale, Irene Atmadja, dalam keterangannya, Senin, 12 Mei 2025.

Dalam pengelolaan botol plastik, Le Minerale berkolaborasi bersama dua merek fashion lokal, Pijak Bumi dan Kivee, untuk meluncurkan koleksi produk fashion.

“Dan pada program kolaborasi kali ini, kami ingin menunjukkan bagaimana plastik PET bernilai tinggi dan banyak diminati salah satunya adalah industri fashion yang biasanya menggunakan bahan polyester yang notabene nya berasal dari rPET,” ujar Irene.

Irene mengatakan kolaborasi ini bukan hanya tentang fashion, tapi sebuah pernyataan sikap. Melalui program bersama ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk melihat, menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil, seperti memilah sampah, sehingga sampah plastik yang bernilai bisa dikelola dan didaur ulang.

“Selama ini banyak orang belum tahu bahwa botol dan galon plastik tidak menjadi sampah bila dikelola dengan baik serta bisa punya ‘kehidupan kedua’ yang bermakna dan fungsional atau bisa #JadiBaruLagi sebagai produk fashion yang stylish dan bisa dipakai sehari-hari,” ujar Irene.

Pihaknya berharap dengan adanya kolaborasi ini bisa mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap siklus hidup produk yang mereka konsumsi.
 

Baca Juga: 

Darurat Sampah, Pemkot Bekasi Diminta Segera Tunjuk Pengelola Proyek PSEL Sumur Batu


Kolaborasi antara Le Minerale dan Kivee akan dirilis secara eksklusif dan terbatas. Dibuat dari satu jenis kain, yaitu campuran Tencel dan PET Daur Ulang. Koleksi pertama terdiri dari kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, dan celana pendek. 
 
“Saat ini fashion tentunya tidak hanya soal gaya, tapi juga soal nilai dan dampaknya dimana selain menggunakan kain daur ulang bahan rPET juga merangkul para pengrajin wanita di Sumba untuk motif sulamannya. Produk-produk hasil kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita bisa tetap keren sambil peduli lingkungan,” jelas Chief Of Operations Kivee, Helen Bellina.

Creative Director Kivee Holy Veronica, menambahkan pihaknya sebenarnya sudah lama memiliki keinginan besar meluncurkan koleksi daur ulang. “Dengan kolaborasi yang dilakukan bersama Le Minerale akhirnya impian ini bisa tercapai,” ujar dia.

Di sisi lain, gambaran proses daur ulang botol PET, ditampilkan di sepatu kets dari Pijak Bumi. Desain ini menampilkan kain PET daur ulang 100 persen di bagian luar sepatu. 

“Kami senang sekali bisa berkolaborasi dengan Le Minerale yang memang memiliki visi yang sejalan untuk terus peduli pada bumi. Semoga melalui kolaborasi ini, masyarakat semakin aware bahan daur ulang bisa diubah menjadi produk kreatif yang nyaman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Co-Founder Pijak Bumi, Vania Audrey.

Program ini menjadi langkah nyata Le Minerale untuk terus berkomitmen dan berupaya dalam hal penanganan serta pengelolaan sampah plastik kemasan pasca konsumsi hingga mewujudkan tercapainya ekonomi sirkular di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)