Putin dan Xi Jinping Tegur AS Atas Pendekatan Unilateral di Berbagai Isu Global

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping melihat parade militer Hari Kemenangan. Foto: Viory/Metro TV

Putin dan Xi Jinping Tegur AS Atas Pendekatan Unilateral di Berbagai Isu Global

Fajar Nugraha • 9 May 2025 16:45

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menegaskan posisi bersama dalam menolak tekanan Amerika Serikat dalam pernyataan usai pertemuan bilateral di Kremlin pada Kamis, 8 Mei 2025. Pertemuan ini berlangsung sehari sebelum parade militer memperingati 80 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman di Lapangan Merah, tempat Xi hadir sebagai tamu kehormatan.

Mengutip dari The Telegraph India, Jumat, 9 Mei 2025, kedua pemimpin menyampaikan bahwa Moskow dan Beijing akan memperkuat kemitraan strategis mereka di tengah upaya Washington membatasi pengaruh global Rusia dan Tiongkok.

Tanpa menyebut secara langsung kebijakan Presiden AS Donald Trump, pernyataan tersebut mengindikasikan kekhawatiran bersama atas pendekatan unilateralis AS dalam berbagai isu global, termasuk konflik Ukraina dan perang dagang.

Xi dan Putin menyatakan keinginan membentuk dunia multipolar yang lebih adil dan setara. Kedua negara menyampaikan komitmen untuk memperluas kerja sama politik, ekonomi, dan militer, seraya memperkuat posisi mereka sebagai kekuatan tandingan terhadap dominasi Barat.

Kunjungan Xi Jinping ke Moskow sekaligus memperlihatkan dukungan simbolik terhadap Rusia, yang tengah menghadapi isolasi internasional akibat invasi ke Ukraina. Tiongkok sendiri telah mendapat sorotan dari negara-negara Barat karena kedekatannya dengan Moskow, meskipun secara resmi menyebut dirinya sebagai pihak netral.

“Tiongkok dan Rusia harus mengambil sikap yang jelas dan berkoordinasi secara komprehensif untuk memberikan kontribusi yang baru dan lebih besar dalam mempromosikan pembangunan dan peremajaan kedua negara serta menjaga keadilan dan kewajaran internasional,” ungkap Presiden Xi.

Lebih lanjut Xi menyampaikan pernyataan tersebut saat ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow.

“Dalam menghadapi perubahan dunia, zaman, dan signifikansi historis, Tiongkok dan Rusia harus memegang teguh arah pengembangan hubungan bilateral dan tren umum perkembangan masyarakat manusia,” kata Xi.

Menyadari bahwa pembicaraannya dengan Putin mendalam, ramah, dan membuahkan hasil, Xi mengatakan bahwa ia dan Putin mencapai banyak konsensus baru yang penting, menandatangani pernyataan bersama tentang pendalaman lebih lanjut kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Rusia untuk koordinasi di era baru, dan menyaksikan pertukaran berbagai dokumen kerja sama bilateral, yang menyuntikkan dorongan baru ke dalam pengembangan hubungan Tiongkok-Rusia.

Ini adalah kunjungan Xi yang ke-11 ke Rusia, negara yang paling sering dikunjunginya sejak menjadi presiden Tiongkok. Dia tampak menghadiri perayaan yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Patriotik Raya Uni Soviet, yang merupakan kedua kalinya ia menghadiri acara peringatan akbar tersebut dalam sepuluh tahun.

Dia mengatakan bahwa dalam dekade terakhir telah menyaksikan turbulensi dan transformasi besar dalam situasi internasional, serta lompatan besar dalam hubungan Tiongkok-Rusia. Kedua negara telah bersama-sama menyaksikan konsolidasi berkelanjutan dan pendalaman kepercayaan politik bersama serta peningkatan kerja sama berkelanjutan di berbagai bidang.

Xi mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia harus menjunjung tinggi persahabatan yang telah lama terjalin dari generasi ke generasi dan tetap menjadi sahabat sejati yang ditempa melalui cobaan dan kesengsaraan. Delapan puluh tahun yang lalu, dalam menghadapi agresi brutal militerisme dan Nazisme, rakyat Tiongkok dan Rusia bersatu, berjuang berdampingan melawan musuh bersama dan menulis bab yang luar biasa dan heroik dalam sejarah, katanya.

Persahabatan hebat yang terjalin antara kedua bangsa melalui ujian perang dan pertumpahan darah telah meletakkan dasar yang kokoh bagi pengembangan hubungan bilateral tingkat tinggi, kata Xi, seraya menambahkan bahwa kedua negara harus memperdalam rasa saling percaya politik, meningkatkan koordinasi strategis, dan memajukan hubungan bilateral menuju masa depan yang lebih matang dan tangguh.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)