Ilustrasi. Foto: Freepik.
New York: Wall Street melambung tinggi pada Senin, 12 Mei 2025 setelah Amerika Serikat dan Tiongkok mengumumkan pencabutan sementara tarif timbal balik, memberikan kelegaan yang sangat dibutuhkan bagi investor yang khawatir tentang dampak ekonomi perang dagang yang meningkat.
Dilansir dari Xinhua, Selasa, 13 Mei 2025, Dow Jones Industrial Average naik 1.160,72 poin, atau 2,81 persen, menjadi 42.410,1. S&P 500 naik 184,28 poin, atau 3,26 persen, menjadi 5.844,19. Indeks Komposit Nasdaq naik 779,43 poin, atau 4,35 persen, menjadi 18.708,34.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor barang konsumsi dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 5,66 persen dan 4,66 persen. Sementara itu, sektor utilitas melawan tren dengan penurunan sebesar 0,68 persen.
Pengurangan tarif meredakan perang dagang
Setelah pertemuan tingkat tinggi Tiongkok-AS selama dua hari mengenai urusan ekonomi dan perdagangan di Jenewa, Tiongkok dan Amerika Serikat mengumumkan pada hari Senin serangkaian langkah modifikasi tarif yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menggambarkan putaran terakhir pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok sebagai "sangat produktif," dengan mencatat bahwa kedua negara sepakat untuk sementara waktu mengurangi tarif.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Bea masuk AS atas impor Tiongkok dipotong menjadi 30 persen, sementara Tiongkok menurunkan tarifnya atas barang-barang AS menjadi 10 persen. Bessent mengatakan bahwa ia berharap dapat bertemu kembali dengan pejabat Tiongkok dalam beberapa minggu mendatang untuk mulai mengerjakan perjanjian jangka panjang yang lebih luas.
"Ini adalah kesepakatan yang selama ini kami tunggu-tunggu. Jadi, pasar meresponsnya dengan tepat," kata pialang saham senior di TradeMas Inc Peter Tuchman.
Tuchman mengatakan kepada Xinhua bahwa ia sangat gembira dengan perkembangan pembicaraan dagang Tiongkok-AS dan ia merasa puas.
Pasar merespons dengan antusias
Tesla melonjak 6,75 persen, sementara Apple dan Nvidia masing-masing naik 6,18 persen dan 5,44 persen. Perusahaan-perusahaan yang sangat bergantung pada rantai pasokan Tiongkok memimpin kenaikan: Best Buy naik 6,56 persen, Dell Technologies naik 7,83 persen, dan Amazon melonjak 8,07 persen.
Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok sangat berarti bagi pasar saham AS, menurut Tuchman.
"Tanpa kesepakatan dengan Tiongkok, hal itu mulai menggerogoti kemampuan perusahaan untuk memberikan arahan untuk kuartal berikutnya. Dan itulah hal terbesar yang membebani pasar saat ini," kata Tuchman.
Tuchman memperkirakan S&P 500, paling tidak, akan kembali ke sekitar 6.100 poin pada akhir tahun 2025.
Dan Ives, analis di Wedbush, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa otomotif kemungkinan akan menjadi titik fokus berikutnya dalam diskusi AS-Tiongkok. "Berita positif AS/Tiongkok ini memberi pasar harapan bahwa Trump dan Bessent sekarang akan fokus pada tiga besar produsen mobil dan industri otomotif AS yang lebih luas," katanya.
Investor bersiap untuk putaran data ekonomi utama minggu ini. Laporan indeks harga konsumen (CPI) untuk bulan April, yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Selasa, akan diawasi dengan ketat untuk setiap tanda-tanda kenaikan harga konsumen. Penjualan eceran dan indeks harga produsen (PPI) akan dipublikasikan Kamis.