Alat berat beroperasi di area terdampak tanah longsor di Pakistan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 17 August 2025 12:56
Islamabad: Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu hujan deras di Pakistan bertambah menjadi 351 orang, demikian dilaporkan Geo News pada Minggu, 17 Agustus 2025, yang mengutip keterangan otoritas setempat.
Di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebanyak 328 orang meninggal dunia dan banyak lainnya mengalami luka-luka. Wilayah utara Gilgit-Baltistan mencatat 12 korban jiwa, sementara Azad Jammu dan Kashmir, yang juga dikenal sebagai Kashmir yang dikelola Pakistan, melaporkan 11 korban jiwa.
Otoritas Pakistan khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah seiring upaya pencarian dan penyelamatan di wilayah paling terdampak, di mana banjir dan longsor parah telah merusak rumah, bisnis, dan infrastruktur.
Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa telah menetapkan status darurat di seluruh wilayah terdampak banjir, seiring meningkatnya jumlah korban jiwa dan operasi pencarian korban hilang yang masih berlangsung.
Badan Manajemen Bencana Provinsi mengumumkan sembilan distrik yang terdampak banjir, termasuk Swat, Battagram, Bajaur, Buner, Dir Lower, Dir Upper, Mansehra, Torghar, dan Shangla.
Di Distrik Buner saja, tercatat 209 orang meninggal dunia, 134 hilang, dan 159 luka-luka. Operasi penyelamatan melibatkan tiga batalyon militer serta 300 relawan pertahanan sipil. Pihak berwenang juga menyalurkan bantuan berupa makanan, tenda, dan selimut kepada para korban.
Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gadapur, mengunjungi wilayah terdampak di Buner dan memimpin rapat di kantor Wakil Komisaris. Pejabat setempat melaporkan bahwa lebih dari 3.500 orang telah berhasil dievakuasi.
Ia memuji kerja seluruh lembaga yang terlibat dan menegaskan bahwa pemerintah akan “berupaya sekuat tenaga” untuk memulihkan kondisi para korban.
Sabtu kemarin, Khyber Pakhtunkhwa juga menetapkan hari berkabung sebagai wujud duka dan simpati atas kehilangan nyawa di seluruh provinsi tersebut.
Sementara itu, Otoritas Manajemen Bencana Nasional memperingatkan potensi gelombang hujan monsun berikutnya pada Jumat hingga 10 September mendatang.
Hujan monsun yang biasanya berlangsung dari Juni hingga September kerap menimbulkan kerusakan di Asia Selatan, termasuk Pakistan. Namun, perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir membuat curah hujan semakin sulit diprediksi dan lebih intens.
Baca juga: Bertambah Lagi, Korban Tewas Banjir Bandang di Pakistan Tembus 300