Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 August 2025 13:12
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Selasa, 12 Agustus, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan Kyiv untuk menarik pasukannya dari 30 persen wilayah Donetsk yang masih dikuasai Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Zelensky menentang keras skenario ini.
Berbicara dalam konferensi pers di Kyiv, Zelensky menyebut Putin mengincar sekitar 9.000 kilometer persegi wilayah Donetsk yang masih dikuasai Ukraina, lokasi pertempuran paling sengit saat ini, sebagai bagian dari rencana gencatan senjata.
Ia menegaskan Ukraina tidak akan menarik diri dari wilayah yang dikuasainya, karena langkah itu bertentangan dengan konstitusi dan hanya akan menjadi batu loncatan bagi invasi Rusia di masa mendatang.
“Kami tidak akan meninggalkan Donbas. Kami tidak bisa melakukan itu. Semua orang lupa satu hal, bahwa wilayah kami diduduki secara ilegal,” kata Zelensky kepada awak media, merujuk pada singkatan dari wilayah Donetskiy Bassein.
“Bagi Rusia, Donbas adalah batu loncatan untuk serangan baru di masa depan,” lanjut dia, dikutip dari Euronews, Rabu, 13 Agustus 2025.
Menurut Zelensky, hal serupa terjadi ketika Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea pada 2014.
Pernyataan tegas ini disampaikan menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat mendatang.
Sementara itu, pasukan Rusia dilaporkan semakin mendekat untuk merebut wilayah strategis di sekitar kota Pokrovsk.
Zelensky juga menyoroti bahwa diskusi diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang belum membahas jaminan keamanan bagi Ukraina guna mencegah agresi Rusia di masa mendatang, dan format pertemuan yang dibicarakan sejauh ini tidak melibatkan Eropa.
Baca juga: Trump Akan Coba Kembalikan Sebagian Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia