Saham Blue Chip: Definisi, Alasan Penyebutan, dan Kenapa Diminati

Ilustrasi: Freepik

Saham Blue Chip: Definisi, Alasan Penyebutan, dan Kenapa Diminati

Riza Aslam Khaeron • 11 July 2025 16:23

Jakarta: Bagi mereka yang telah menyelami dunia investasi, istilah saham "blue chip" mungkin bukan suatu hal yang asing. Di tengah dinamika pasar saham yang penuh gejolak, saham blue chip tetap menjadi primadona bagi banyak investor, dari pemula hingga profesional.

Ketika banyak instrumen investasi mengalami fluktuasi tinggi akibat kondisi ekonomi global yang tidak pasti, saham jenis ini justru menunjukkan ketahanan yang luar biasa.

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham blue chip? Berikut penjelasannya.
 

Definisi Saham Blue Chip

Melansir Investopedia, saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar yang telah lama berdiri, memiliki reputasi yang sangat baik, dan kondisi keuangan yang sehat. Biasanya, perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar bernilai miliaran dolar dan merupakan pemimpin di sektornya.

Ciri umum lainnya adalah pembayaran dividen secara rutin. Meskipun tidak wajib, sebagian besar saham blue chip memiliki catatan panjang dalam memberikan dividen yang stabil atau bahkan meningkat dari waktu ke waktu.
 

Mengapa Disebut "Blue Chip"?

Istilah "blue chip" diambil dari permainan poker, di mana chip berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan chip lainnya. Dalam konteks pasar saham, sebutan ini mencerminkan nilai tinggi, keandalan, dan daya tarik saham tersebut di mata investor.

Contoh saham blue chip global yang terkenal meliputi Microsoft, Coca-Cola, McDonald’s, American Express, dan Boeing. Saham-saham ini biasanya tergabung dalam indeks pasar saham terkemuka seperti Dow Jones Industrial Average, S&P 500, atau Nasdaq-100.
 
Baca Juga:
Bebas Diteror Debt Collector! Ini Cara Hapus Data Pinjol yang Legal
 

Alasan Saham Blue Chip Diburu Investor

Banyak investor memburu saham blue chip karena beberapa alasan utama:
  1. Stabilitas Finansial: Perusahaan blue chip dikenal mampu bertahan melewati berbagai siklus ekonomi. Mereka telah teruji waktu dan memiliki fundamental yang kuat.
  2. Dividen Konsisten: Dividen yang rutin dan meningkat dari waktu ke waktu menjadi daya tarik utama. Investasi dalam blue chip bisa memberikan penghasilan pasif yang stabil.
  3. Reputasi dan Kepercayaan: Perusahaan blue chip umumnya adalah nama besar yang dikenal masyarakat luas, menjadikannya pilihan yang lebih "aman" bagi investor yang menghindari risiko tinggi.
  4. Pertumbuhan Jangka Panjang: Selain memberikan dividen, saham blue chip juga memiliki potensi apresiasi harga seiring pertumbuhan bisnisnya.
  5. Cocok untuk Portofolio Inti: Dalam strategi diversifikasi, saham blue chip sering digunakan sebagai tulang punggung portofolio karena stabilitas dan keandalannya.
Namun, penting diingat bahwa meskipun tergolong stabil, saham blue chip tetap memiliki risiko. Investopedia mencatat bahwa beberapa perusahaan besar seperti General Motors dan Lehman Brothers tetap bisa mengalami kebangkrutan saat menghadapi tekanan ekstrem, seperti yang terjadi pada krisis keuangan 2008.

Saham blue chip adalah pilihan investasi populer berkat kombinasi antara stabilitas, dividen menarik, dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Meski demikian, tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko. Oleh karena itu, investor tetap disarankan untuk melakukan diversifikasi dan menyesuaikan strategi investasinya dengan tujuan dan toleransi risikonya masing-masing.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)