Trump Akan Hubungi Putin dan Zelensky untuk Dorong Gencatan Senjata

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Akan Hubungi Putin dan Zelensky untuk Dorong Gencatan Senjata

Willy Haryono • 18 May 2025 10:16

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya berencana menghubungi langsung Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini, kemudian diikuti dengan percakapan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta para pemimpin negara anggota NATO, guna mendorong tercapainya gencatan senjata di Ukraina.

Mengutip dari The Korea Herald, Minggu, 18 Mei 2025, Trump menyebut bahwa panggilan teleponnya dengan Putin akan berfokus pada upaya menghentikan “pertumpahan darah” di Ukraina.

"Semoga hari itu menjadi hari produktif, gencatan senjata tercapai, dan perang yang sangat brutal ini — perang yang seharusnya tidak pernah terjadi — bisa segera berakhir," tulis Trump dalam unggahan di platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Sabtu kemarin.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi kepada media Rusia bahwa persiapan untuk panggilan telepon tersebut tengah berlangsung.

Pernyataan Trump muncul sehari setelah pembicaraan langsung pertama antara delegasi Moskow dan Kyiv dalam beberapa tahun terakhir gagal menghasilkan gencatan senjata. Putin menolak tawaran Zelensky untuk bertemu langsung di Turki, meski sebelumnya ia sendiri mengusulkan negosiasi tersebut.

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melakukan panggilan telepon dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Saat berkunjung ke Roma, Rubio mengusulkan Vatikan sebagai lokasi potensial untuk perundingan damai Rusia-Ukraina.

Perdamaian di Ukraina

Di Ukraina, sebuah kota di wilayah timur laut mengumumkan masa berkabung setelah sebuah drone Rusia menghantam bus yang mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan, menewaskan sembilan orang. Serangan ini terjadi beberapa jam setelah delegasi Rusia dan Ukraina meninggalkan Istanbul usai menyepakati pertukaran tawanan terbesar sejauh ini dalam konflik tersebut.

Pembicaraan di Istanbul pada hari Jumat hanya berlangsung kurang dari dua jam dan tidak menghasilkan gencatan senjata, meski kedua belah pihak sepakat untuk saling menukar 1.000 tawanan perang, menurut kepala delegasi masing-masing.

Kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan di televisi nasional bahwa pertukaran tersebut kemungkinan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Namun Kremlin menolak usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Ukraina dan sekutunya di Barat sebagai langkah awal menuju penyelesaian damai. Kedua pihak masih berselisih jauh dalam hal syarat utama untuk mengakhiri pertempuran.

Sejak pembicaraan yang dimediasi AS dimulai pada Maret, strategi Ukraina adalah meyakinkan pemerintahan Trump bahwa Putin tidak dapat dipercaya, dan bahwa Kyiv sungguh-sungguh ingin mengupayakan perdamaian. Trump sendiri telah menyatakan frustrasi atas lambannya proses negosiasi dan mengancam akan menghentikan keterlibatannya bila tak ada hasil nyata.

Trump juga mengatakan bahwa perdamaian tidak akan tercapai sampai ia bertemu langsung dengan Putin. Pada hari Jumat, setelah naik pesawat Air Force One dalam perjalanan pulang dari Abu Dhabi ke Washington, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia mungkin akan segera menghubungi Putin.

"Saya dan dia akan bertemu, dan saya pikir kami akan bisa menyelesaikannya — atau mungkin tidak," sebut Trump.

Baca juga:  Serangan Rusia Tewaskan 9 Orang di Ukraina, Beberapa Jam usai Dialog Damai

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)