Pedagang kambing kurban di Kota Malang, Jawa Timur. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq
Malang: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Jawa Timur, mengambil langkah proaktif dengan menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan intensif terhadap hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah/2025.
Upaya ini bertujuan memastikan kelayakan hewan sekaligus mencegah potensi penyebaran penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), serta penyakit zoonosis lainnya.
Kepala Bidang Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, menyatakan pemeriksaan ini dijadwalkan berlangsung pada 2 hingga 9 Juni 2025. Sasarannya meliputi seluruh kecamatan yang berada di wilayah Kota Malang.
"Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan kami dalam rangka memastikan kesehatan dan kelayakan hewan yang akan dikurbankan. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan rasa nyaman baik bagi masyarakat yang akan berkurban maupun para penjual hewan," jelas Anton, Minggu, 18 Mei 2025.
Rangkaian pemeriksaan akan dibagi menjadi dua tahap. Pada tanggal 2 hingga 4 Juni, petugas akan fokus melakukan pemeriksaan di tempat-tempat penjualan hewan kurban yang tersebar di lima kecamatan.
Selanjutnya, pada tanggal 5 hingga 9 Juni, yang bertepatan dengan hari tasyrik, pemeriksaan akan dilanjutkan di lokasi penyembelihan seperti masjid, musala, dan tempat pemotongan hewan kurban lainnya. Pemeriksaan pada tahap ini meliputi antemortem (sebelum penyembelihan) dan postmortem (setelah penyembelihan).
Menurut Anton, Dispangtan Kota Malang menargetkan untuk memeriksa sebanyak 7.500 ekor hewan kurban yang terdiri dari 1.800 ekor sapi, 5.200 ekor kambing, dan 500 ekor domba. Seluruh hewan tersebut akan diperiksa kesehatannya secara menyeluruh oleh tim petugas yang diterjunkan.
"Kami akan membentuk lima tim yang masing-masing akan bertugas di satu kecamatan. Setiap tim akan beranggotakan petugas gabungan dari Dispangtan, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB), serta mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB," ungkapnya.
Anton merinci total petugas yang akan diterjunkan berjumlah 712 orang, terdiri dari 62 petugas internal Dispangtan, 400 mahasiswa FKH UB, dan 250 mahasiswa Fapet UB.
"Kami berkomitmen untuk bekerja semaksimal mungkin guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait kesehatan hewan kurban," ujarnya.