Kerusakan akibat serangan Rusia di Ukraina. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 7 June 2025 09:00
Kyiv: Sedikitnya enam orang tewas dan 80 lainnya luka-luka setelah Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran menggunakan rudal dan drone ke berbagai wilayah di Ukraina pada Jumat dini hari, menurut pejabat setempat. Ledakan dahsyat terdengar di ibu kota Kyiv dan sejumlah kota lain.
Serangan ini dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad melancarkan serangan balasan terhadap serangan drone Ukraina yang menghancurkan beberapa pesawat pengebom strategis di wilayah Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa tiga dari korban tewas di Kyiv merupakan petugas penyelamat yang sedang menangani serangan awal dan kemudian menjadi korban serangan lanjutan.
Dua korban tewas lainnya ditemukan di kota Chernihiv, wilayah utara Ukraina, sementara satu lainnya di Lutsk, bagian barat laut negara itu.
“Korban di Kyiv adalah petugas penyelamat yang tiba di lokasi serangan pertama dan sayangnya terkena serangan lanjutan,” kata Zelensky dalam pidato malamnya, dikutip dari India Today, Sabtu, 7 Juni 2025.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, melalui media sosial X mengatakan bahwa Rusia “membalas” hancurnya pesawat mereka dengan menyerang warga sipil Ukraina, termasuk gedung-gedung bertingkat dan infrastruktur energi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan ke sasaran militer dan objek yang berhubungan dengan militer, sebagai balasan atas apa yang disebut sebagai “aksi teror” Ukraina terhadap wilayah Rusia.
“Mereka memberi Putin alasan untuk menyerang habis-habisan tadi malam,” ujar Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada wartawan di Air Force One, saat ditanya soal dampak serangan drone Ukraina terhadap eskalasi konflik.
Zelensky juga menyebut bahwa 80 orang terluka di seantero Ukraina, dan kemungkinan masih ada warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Di Chernihiv, dua jenazah ditemukan di area industri yang hancur. Di Lutsk, seorang pria ditemukan tewas di reruntuhan gedung apartemen dan istrinya masih dicari oleh petugas gabungan. Sebanyak 30 orang terluka di kota tersebut, termasuk dari institusi pendidikan dan gedung pemerintahan yang terkena dampak.
Di kota Ternopil, barat Ukraina, serangan Rusia juga menyasar fasilitas industri dan infrastruktur, menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah.
Pemerintah daerah mencatat 10 warga terluka dan mengimbau masyarakat untuk tetap di dalam rumah karena adanya paparan zat beracun dari kebakaran yang terjadi.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia menggunakan 407 drone dalam serangan ini—salah satu jumlah terbesar dalam satu kali serangan—serta menembakkan 45 rudal jelajah dan balistik.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Mematikan ke Ukraina, Empat Orang Tewas