Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum PBB. Foto: Dok Bakom RI
Achmad Zulfikar Fazli • 24 September 2025 13:57
Jakarta: Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom RI) Hamdan Hamedan menyatakan pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya makna penting. Pidato Presiden menunjukkan komitmen kuat Indonesia atas perdamaian dunia.
"Indonesia menunjukkan komitmen yang sangat kuat untuk perdamaian dunia melalui posisi aktifnya dalam memajukan internasionalisme dan multilateralisme," kata Hamdan menanggapi pidato Presiden Prabowo, Jakarta, Rabu, 24 September 2025.
Sebagai negara yang mendukung penguatan organisasi internasional seperti PBB, lanjut Hamdan, Indonesia memahami kerja sama global sangat penting untuk menangani berbagai tantangan dunia. Hal itu mampu membawa manfaat bersama bagi seluruh negara di dunia.
Hamdan menggarisbawahi pernyataan Presiden Prabowo soal komitmennya mengambil peran aktif di berbagai bidang. Salah satunya berkontribusi dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian dalam misi PBB serta dukungan finansial.
"Hal ini memperlihatkan kesiapan Indonesia untuk terlibat langsung dalam upaya menjaga kedamaian dan keamanan internasional, sekaligus memperkuat kerja sama multilateral demi kemanusiaan," kata Hamdan.
Wujud nyata komitmen pada perdamaian ini juga tecermin dalam pernyataan Prabowo mengenai lonjakan produksi pangan dalam negeri. Kesuksesan swasembada pangan membuat Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan nasional, tapi juga membuka peluang membantu negara-negara yang membutuhkan seperti Palestina melalui pengiriman bantuan beras yang signifikan.
"Hal ini mencerminkan peran Indonesia sebagai negara dengan kedaulatan pangan yang dapat berkontribusi pada ketahanan pangan global," ujar Hamdan.
Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom RI) Hamdan Hamedan. Dok. Instagram Hamdan Hamedan
Presiden dalam pidatonya juga berkomitmen kuat menghadapi perubahan iklim sebagai bagian dari tanggung jawab global. Beberapa yang sudah berusaha diwujudkan adalah pencapaian target Kesepakatan Paris 2015 serta upaya mencapai net zero carbon emission pada 2060. Indonesia juga berkomitmen mereboisasi jutaan hektare lahan.
"Ini menunjukkan tekad nyata Indonesia mengurangi dampak perubahan iklim yang juga berkontribusi pada stabilitas kondisi sosial dan geopolitik dunia," kata Hamdan.
Dalam konteks konflik yang berkepanjangan, lanjut Hamdan, Indonesia juga konsisten mendukung solusi dua negara (two state solution) untuk menyelesaikan masalah Palestina dan Israel. Melalui dukungan yang nyata dan penuh empati, Indonesia berupaya mempromosikan perdamaian dan keadilan, serta mengurangi penderitaan rakyat Palestina dengan memberikan bantuan pangan dan bekerja sama di bidang pertanian.
"Keseluruhan komitmen ini mencerminkan perjalanan peradaban Indonesia yang menempatkan perdamaian sebagai tujuan utama dalam hubungan internasional. Indonesia bermain sebagai aktor yang tak hanya berperan di panggung nasional, tapi juga global, menjadikan perdamaian dunia sebagai misi bersama demi kesejahteraan seluruh umat manusia," kata Hamdan.