Israel Gempur Gedung-Gedung Tinggi di Gaza, Hamas Rilis Video Dua Sandera

Asap dari serangan Israel di Gaza. (Anadolu Agency)

Israel Gempur Gedung-Gedung Tinggi di Gaza, Hamas Rilis Video Dua Sandera

Willy Haryono • 6 September 2025 13:56

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas merilis sebuah video yang menampilkan dua sandera Israel yang ditangkap dari sebuah festival musik di Israel pada Oktober 2023. Salah satu dari mereka mengatakan dirinya ditahan di Kota Gaza, tempat militer Israel tengah melancarkan serangan besar-besaran, termasuk menghancurkan gedung-gedung tinggi, untuk menghancurkan Hamas.

Mengutip dari AsiaOne, Sabtu, 6 September 2025, dua sandera itu, Guy Gilboa-Dalal dan Alon Ohel, merupakan bagian dari 48 orang yang masih ditahan Hamas di Gaza, dengan 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Sebelumnya, Hamas membawa 251 sandera ke wilayah Gaza setelah melakukan serangan lintas batas terhadap komunitas di selatan Israel pada 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan memicu perang.

Sejak itu, lebih dari 64.000 warga Palestina tewas di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, dengan sebagian besar wilayah hancur dan penduduknya menghadapi krisis kemanusiaan.

Video tersebut telah melalui proses penyuntingan dan memperlihatkan Gilboa-Dalal yang tampak kelelahan berbicara selama sekitar tiga setengah menit. Ia terlihat berada di dalam sebuah mobil dalam rekaman bertanggal 28 Agustus.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen kapan video itu direkam. Gilboa-Dalal mengatakan ia ditahan di Kota Gaza bersama beberapa sandera lain dan mengaku khawatir akan tewas akibat serangan Israel di kota tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bulan lalu memerintahkan militer merebut pusat kota terbesar di Gaza itu, yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas. Juru bicara militer Israel pada Kamis mengatakan pasukannya kini menguasai sekitar 40 persen wilayah Kota Gaza, yang sebelum perang dihuni sekitar satu juta orang. Secara keseluruhan, militer Israel mengklaim telah menguasai sekitar 75 persen wilayah Gaza.

Jumat lalu, militer Israel menggempur sebuah gedung tinggi di bagian barat Kota Gaza yang disebut digunakan oleh Hamas. Militer menyatakan warga sipil telah diperingatkan sebelumnya, meski tidak memberikan bukti bahwa gedung tersebut dipakai kelompok militan. Namun, pihak pengelola gedung membantah klaim itu dan menegaskan bangunan tersebut hanya digunakan untuk menampung warga Palestina yang mengungsi akibat perang.

Rekaman memperlihatkan momen saat gedung itu dihantam, runtuh beberapa saat kemudian, dan menimbulkan gumpalan asap tebal yang menyelimuti kamp-kamp tenda pengungsi di sekitarnya. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, total 30 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel pada Jumat, termasuk 20 di antaranya di Kota Gaza.

Militer Israel dalam beberapa pekan terakhir terus melakukan serangan udara besar-besaran di Kota Gaza, bergerak maju dari pinggiran kota, dan pekan ini pasukan berada hanya beberapa kilometer dari pusat kota.

Seorang warga bernama Ismail, ayah dua anak dari kawasan Sheikh Radwan, menggambarkan gempuran intens berupa tembakan dan ledakan hebat. Ia mengatakan keluarganya takut tidak bisa kembali jika memutuskan mengungsi. “Kami berdoa agar ada gencatan senjata,” ujarnya lewat sambungan telepon kepada Reuters.

Dalam video, Gilboa-Dalal yang berusia 24 tahun terlihat duduk di kursi belakang mobil yang melaju melewati sejumlah bangunan. Ia sempat mengidentifikasi salah satunya sebagai kantor Palang Merah.

Hamas hingga kini menolak memberikan akses Palang Merah untuk melihat para sandera.

Baca juga:  Israel Intensifkan Serangan di Gaza, PBB Peringatkan Konsekuensi Bagi Pengungsi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)