Bos Kadin Pede Kondisi Keamanan Segera Stabil, Biar Dunia Usaha Normal Lagi!

Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie. Foto: dok Istimewa.

Bos Kadin Pede Kondisi Keamanan Segera Stabil, Biar Dunia Usaha Normal Lagi!

Husen Miftahudin • 2 September 2025 14:58

Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis kondisi keamanan di dalam negeri akan kembali stabil. Kadin pun siap bekerja sama dengan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengembalikan situasi aman agar kegiatan usaha kembali berjalan normal.
 
Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan situasi keamanan di Tanah Air yang tidak stabil memicu inflasi dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Para pelaku bisnis dari berbagai asosiasi yang tergabung dalam Kadin Indonesia meminta aparat penegak hukum untuk segera menstabilkan kondisi keamanan.
 
Ia mengakui, pengiriman barang kini mulai terhambat bahkan terhenti akibat terganggunya rantai pasok. Menurut dia, jaminan keamanan perlu diberikan kepada pelaku ekonomi di setiap simpul jalur distribusi dan di semua sentra produksi.
 
"Pernyataan tegas Presiden Prabowo sudah memberikan kita rasa tenang. Kadin mendukung langkah penerbitan dan penegakan hukum yang dilakukan Polri," kata Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie, dalam dialog secara daring dengan para pengusaha anggota luar biasa (APL) Kadin yang tergabung dalam 200 asosiasi, dikutip dari siaran pers, Selasa, 2 September 2025.
 
Anin menyampaikan, para anggota asosiasi di berbagai jenis industri mengalami masalah akibat aksi unjuk rasa anarkis. Mereka mengalami tekanan berat. Selain masalah kenaikan pajak, izin investasi yang tidak lancar, mereka kini mendapat tekanan hebat akibat masalah keamanan yang menghambat rantai pasok.
 

Baca juga: Fundamental Solid, Pemerintah Optimistis Ekonomi RI Tetap Kuat


(Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu)
 

Kondisi rantai pasok paling terdampak

 
Lewat rapat secara daring, Anin mendengar secara langsung kondisi terkini dari para pengusaha anggota Kadin yang tergabung dalam 200 asosiasi. Paling menonjol adalah kondisi rantai pasok yang sudah mulai terkena dampak aksi demo anarkis.
 
Para sopir truk tidak berani mengendarai truk untuk mengirim barang. Pabrik yang membutuhkan bahan baku dan komponen tidak bisa mendapatkan pasokan. Perusahaan ritel tidak bisa lagi menerima pengiriman barang, termasuk bahan pangan. Kondisi ini akan mendongkrak kenaikan harga barang dan inflasi bakal meningkat.
 
Gangguan keamanan di Jakarta, Debotabek, dan di berbagai kota besar di Indonesia memaksa pemerintah untuk memberlakukan kebijakan work from home (WFH), padahal tidak semua pekerjaan bisa diselesaikan dari rumah. Ada banyak pekerjaan yang menuntut kehadiran fisik, work from office (WFO). Ketakutan karyawan masuk kantor juga mengurangi pendapatan usaha mikro dan ultra mikro, juga para pengemudi ojol.
 
"Mereka (para pengusaha dari 200 asosiasi) meminta Kadin berperan aktif menyalurkan aspirasi ini kepada pemerintah, mendesak penegakan hukum terhadap perusuh, memperbaiki kebijakan fiskal, dan menyediakan informasi serta jaminan keamanan yang jelas agar rantai pasok, distribusi barang, dan kegiatan logistik kembali normal," ucap Anin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)