Wamenkum Ingin ASN Jadi Agen Pemersatu Bangsa

Wamenkumham Edward Omar Sharief/Istimewa

Wamenkum Ingin ASN Jadi Agen Pemersatu Bangsa

M Sholahadhin Azhar • 18 June 2025 22:04

Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum Kementerian Hukum Republik Indonesia (Kemenkum RI), menggelar pelatihan sosial kultural pengenalan literasi keagamaan lintas budaya (LKLB). Pelatihan bertujuan mendukung perwujudan Asta Cita.

Dalam pelatihan itu, Wakil Menteri Hukum RI, Edward Omar Sharif Hiariej, menegaskan peran penting aparatur sipil negara (ASN). Yakni, untuk menjadi agen pemersatu bangsa.

"Oleh karena itu, kemampuan ASN untuk bersikap adil, inklusif, dan peka terhadap keberagaman menjadi sangat penting,” kata Wamenkum RI, Edward atau biasa disapa Eddy Hiariej, dalam keterangan yang dikutip Rabu, 18 Juni 2025.

Eddy menegaskan ASN perlu dibekali kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menjalin dialog antaragama dan antarbudaya, yang sudah menjadi bagian esensial dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. 
 

Baca: Mensesneg: Anggaran Pengadaan Kendaraan Dinas Eselon I Sesuai Standar

Seorang ASN, ujarnya, tidak cukup hanya cakap dalam manajemen dan regulasi, tetapi juga harus mampu membangun komunikasi lintas identitas, menciptakan ruang yang aman dan setara bagi semua, serta menjadi teladan dalam menegakkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kemanusiaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pelatihan Literasi Kegamaan Lintas Budaya merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mengembangkan kompetensi sosio-kultural, dilaksanakan untuk mendukung Asta Cita ke-1, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan HAM, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Institut Leimena selama empat hari tanggal 16-19 Juni 2025,” kata Eddy.

Wamenkum menambahkan BPSDM Hukum sebagai Kampus Pengayoman Pancasila berperan sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi teknis aparatur, tetapi juga penanaman nilai-nilai Pancasila. BPSDM Hukum memiliki tanggung jawab moral strategis untuk membentuk karakter ASN yang inklusif, berintegritas, dan adaptif terhadap keberagaman.

“Literasi keagamaan lintas budaya bukan sekadar pengetahuan konseptual, melainkan kompetensi kepemimpinan yang sangat relevan dalam tata kelola pemerintahan yang demokratis dan berkeadaban,” kata Wamenkum.

Pelatihan LKLB diikuti oleh 198 ASN dari lingkup Kemenkum RI terdiri dari para widyaiswara, kepala balai diklat, dosen Politeknik Pengayoman Indonesia, dan jabatan fungsional lainnya. Sesi pembukaan dihadiri pula oleh perwakilan dari kementerian dan lembaga lain seperti dari Kementerian Perekonomian RI, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lembaga Administrasi Negara, Komisi Kerukunan Antarumat Beragama Majelis Ulama Indonesia.

Sementara itu, Kepala BPSDM Hukum Kemenkum RI, Gusti Ayu Putu Suwardani, mengatakan pelatihan LKLB yang diadakan pertama kali bersama Institut Leimena sejalan dengan visi dan misi BPSDM sebagai Kampus Pengayoman Pancasila. Pelatihan ini akan memperkuat kompetensi ASN untuk menerapkan nila-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Kita punya amanah luar biasa, tanggung jawab luar biasa untuk menyampaikan nilai-nilai luhur (Pancasila) kepada anak-anak didik kita, khususnya sekitar 2.500 taruna di Kampus Pengayoman Pancasila,” kata Gusti Ayu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)