Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan pergerakan konsolidasi sideways untuk hari kedua berturut-turut dengan level USD3.400 kembali menahan laju kenaikan logam mulia ini menjelang pembukaan sesi Eropa pada Rabu, 18 Juni 2025. Pelaku pasar tampak enggan memasuki pasar menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Open Market Committee (FOMC) yang sangat dinantikan.
Menurut analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, ketidakpastian mengenai jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve mendorong trader untuk menunda keputusan, sehingga XAU/USD bergerak terbatas dalam kisaran sempit. Andy mengindikasikan bahwa tren bearish pada XAU/USD masih menguat.
"Formasi candlestick harian menunjukkan tekanan jual yang baik, sementara indikator Moving Average menegaskan kecenderungan harga untuk terus melemah jika support gagal bertahan. Ia juga menekankan bahwa rebound telah menurun, menandakan potensi kelanjutan penurunan dalam jangka pendek," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Juni 2025.
Berdasarkan proyeksi pergerakan hari ini, Andy juga menambahkan bahwa tekanan jual berlanjut dan mendorong XAU/USD menuju level USD3.367 yang juga menjadi pivot support utama. Level ini akan menjadi penanda penting bagi bears; jika ditembus, jalan untuk penurunan lebih dalam terbuka lebar.
"Akan tetapi, seandainya pelaku pasar kembali memasang posisi di sekitar area saat ini, XAU/USD berpotensi menguji resistance intraday di USD3.398 sebelum menentukan arah selanjutnya," ujarnya.
(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)
Dinamika geopolitik menambah kompleksitas pasar
Respons harga emas terhadap konflik yang meningkat antara Israel dan Iran selama beberapa pekan terakhir cenderung moderat, dengan kenaikan kurang dari satu persen sejak serangan awal Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Fluktuasi tersebut lebih banyak didorong oleh spekulasi dan perdagangan otomatis di pasar berjangka, daripada oleh permintaan fisik
safe-haven.
"Mereka menegaskan bahwa sejarah menunjukkan reli emas jangka pendek biasanya memerlukan gangguan ekonomi yang signifikan seperti krisis minyak tahun 1979–1980 untuk memicu lonjakan tajam," ungkapnya.
Lebih jauh, peristiwa ini berdampak menilai risiko gangguan pada pasokan minyak, termasuk penutupan Selat Hormuz, sangat rendah saat ini. Respon yang terukur dari sekutu kedua negara juga mengurangi kemungkinan eskalasi regional lebih lanjut. Meski begitu, tetap mempertahankan pandangan “konstruktif” pada emas, mengingat permintaan bank sentral untuk diversifikasi cadangan yang kuat dan posisi investor pencari
safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global.
Data ekonomi AS hingga suku bunga The Fed dinanti
Dengan suku bunga diperkirakan tidak berubah hari ini, fokus tertuju pada nada pernyataan dan prospek pemangkasan suku bunga di bulan September. Di tengah antisipasi tersebut, logam mulia lain seperti platinum dan perak mengalami fluktuasi moderat, sementara copper futures mencatat koreksi kecil di pasar logam dasar.
Secara keseluruhan, harga emas hari ini dipengaruhi oleh tiga pilar utama: konsolidasi teknikal di bawah USD3.400, ketidakpastian kebijakan The Fed, dan sentimen geopolitik yang meski moderat, tetap menjadi pendorong
safe-haven.
Andy menegaskan bahwa
trader disarankan untuk menerapkan manajemen risiko ketat dengan batas stop loss di bawah level support kunci, serta memonitor perkembangan pengumuman FOMC dan berita keamanan internasional secara real time. Dengan demikian, pelaku pasar dapat menavigasi volatilitas intraday dan memanfaatkan peluang yang muncul.