Lampung: Seorang wanita bernama Eva Nurhayati menjadi korban penipuan dan penggelapan dengan total kerugian hampir Rp100 juta di tengah musibah banjir bandang yang melanda Lampung pada Januari 2025. Selain kehilangan harta benda akibat banjir, Eva juga kehilangan dua sepeda motor dan satu berlian yang disimpannya.
Peristiwa ini bermula saat Eva hendak memindahkan barang-barang miliknya dari sebuah kafe di Lampung ke kediamannya di Purworejo, Jawa Tengah. Rencana itu terhambat karena banjir besar yang melanda, serta ketidakhadiran saudaranya yang biasa menjaga rumah karena tugas luar kota.
Dalam kondisi darurat, Eva mempercayakan seluruh proses pemindahan kepada seorang pria berinisial MW. Ia mengklaim dapat membantu pengiriman barang, termasuk dua sepeda motor—Honda PCX dan Kawasaki Ninja—serta sebuah berlian, menggunakan sepeda motor milik Eva. Cara pengiriman ini sempat membuat Eva curiga, namun ia tetap menyerahkan barang karena keterbatasan situasi.
Namun kepercayaan itu berujung penipuan. Alih-alih membantu, MW justru diduga membawa kabur seluruh barang berharga. Ia bahkan sempat menawarkan kerja sama bisnis fiktif dan meyakinkan Eva untuk mentransfer uang secara bertahap. Transfer terakhir yang dilakukan mencapai Rp50 juta.
"Saya sendiri heran, kok bisa saya langsung percaya dan transfer uang sebanyak itu," kata Eva saat ditemui di Lampung, Senin, 16 Juni 2025.
Hingga pertengahan Juni 2025, pelaku belum juga mengembalikan barang maupun dana milik korban. Eva mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang ia peroleh, pelaku diduga berada di kawasan Jakarta Pusat dan mengelola bengkel suku cadang, namun keberadaannya belum berhasil dilacak.
Polisi telah menetapkan MW sebagai buron dengan dugaan penipuan dan penggelapan. Pihak berwajib mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku untuk segera melapor.
Eva berharap kasus ini bisa segera dituntaskan dan pelaku ditangkap. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja sama bisnis yang tidak memiliki kejelasan hukum dan identitas.