Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 February 2025 06:48
Istanbul: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa tidak ada yang punya kekuasaan untuk mengusir warga Palestina dari tanah air mereka yang hancur akibat perang. Pernyataan ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil alih kendali Gaza dan merelokasi warga Palestina ke negara lain.
"Tidak ada yang punya kekuasaan untuk mengusir warga Gaza dari tanah air abadi mereka yang telah ada selama ribuan tahun," kata Erdogan dalam konferensi pers larut malam di bandara Istanbul sebelum terbang ke Malaysia.
"Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik Palestina,” sambungnya, dikutip dari Turkish Minute, Senin, 10 Februari 2025.
Usulan Trump untuk merelokasi lebih dari dua juta warga Palestina dan merekonstruksi Gaza memicu reaksi global yang telah membuat marah dunia Arab dan Muslim.
Trump mengumumkan usulannya pada hari Selasa lalu dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memujinya sebagai "ide bagus pertama yang pernah saya dengar" tentang apa yang harus dilakukan dengan wilayah kecil yang dilanda perang tersebut.
Namun, Erdogan tampaknya menganggap usulan tersebut sebagai sesuatu yang tidak berharga.
"Proposal tentang Gaza yang diajukan pemerintahan baru AS di bawah tekanan dari pimpinan Zionis tidak ada yang layak dibahas dari sudut pandang kami," tegas Erdogan.