Harga Minyak Dunia Terkerek Pembatasan Minyak Mentah Iran

Ilustrasi harga minyak dunia. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Terkerek Pembatasan Minyak Mentah Iran

Husen Miftahudin • 12 April 2025 09:56

Houston: Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) naik lebih dari USD1 pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Chris Wright mengatakan AS dapat mengakhiri ekspor minyak sebagai bagian dari upaya untuk membawa Iran berdamai dengan program nuklirnya.

Mengutip data Yahoo Finance, Sabtu, 12 APril 2025, harga minyak mentah Brent ditutup pada USD64,76 per barel, naik USD1,43, atau 2,26 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada USD61,50 per barel, naik USD1,43 atau 2,38 persen.

Penegakan pembatasan yang ketat terhadap ekspor minyak mentah Iran dikhawatirkan akan mengurangi pasokan global. Kondisi ini yang membuat harga minyak dunia terkerek naik setelah 'hancur lebur' gegara tarif Trump.

Adapun, Tiongkok mengumumkan mereka akan mengenakan tarif sebesar 125 persen pada barang-barang AS mulai Sabtu, naik dari yang diumumkan sebelumnya sebesar 84 persen, setelah Trump menaikkan tarif terhadap Tiongkok menjadi 145 persen pada Kamis.

Trump minggu ini menghentikan tarif yang besar terhadap puluhan mitra dagang lainnya, tetapi pertikaian antara dua ekonomi terbesar dunia yang berlanjut tersebut kemungkinan akan mengurangi volume perdagangan global dan mengganggu rute perdagangan, yang akan membebani pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi permintaan minyak.

Meskipun penerapan beberapa tarif, kecuali yang dikenakan pada Tiongkok, ditunda selama 90 hari, kerusakan pasar telah terjadi, yang menyebabkan harga berjuang untuk mendapatkan kembali stabilitas.
 

Baca juga: Pengamat Harap Pemerintah Indonesia Jaga Stabilitas Ekonomi Selama Penundaan Tarif Trump


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Tarif Trump bebani harga minyak


Adapun, Badan Informasi Energi AS menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya dan memperingatkan tarif dapat sangat membebani harga minyak. Badan tersebut mengurangi perkiraan permintaan minyak AS dan global untuk tahun ini dan tahun depan.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2025 diperkirakan akan turun dibandingkan dengan laju tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters, karena tarif AS meningkatkan tekanan pada importir minyak terbesar dunia.

Dampak tarif juga bisa menjadi 'bencana' bagi negara-negara berkembang. ANZ Bank bahkan memperkirakan konsumsi minyak akan turun sebesar satu persen jika pertumbuhan ekonomi global turun di bawah tiga persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)