Ilustrasi. Foto: Medcom.
Ade Hapsari Lestarini • 9 April 2025 13:50
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kerap menjadi barometer kesehatan pasar saham Indonesia. Ketika IHSG anjlok, banyak investor merasa cemas dan bingung harus bertindak apa. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa dijadikan momentum untuk mengambil langkah strategis.
Melansir Ajaib, berikut enam hal yang bisa dilakukan saat IHSG mengalami penurunan drastis.
1. Tetap tenang dan hindari kepanikan
Langkah pertama yang harus diingat adalah jangan panik. Keputusan gegabah, seperti menjual saham secara massal, justru bisa memperburuk kerugian. Ingatlah pasar saham bersifat siklikal; setelah turun, ada peluang untuk
rebound.
2. Kurangi pengeluaran dan fokus pada saham berkualitas
Saat IHSG anjlok, bijaksanalah dalam mengalokasikan dana. Alihkan perhatian ke saham-saham dengan fundamental kuat dan prospek cerah di masa depan. Analisis sektor-sektor yang masih menunjukkan ketahanan, seperti konsumsi atau teknologi, bisa menjadi pilihan.
3. Tingkatkan tabungan sebagai cadangan
Investasi saham memang menjanjikan, tetapi memiliki tabungan di luar portofolio saham sangat penting. Tabungan ini bisa menjadi penyelamat saat pasar sedang tidak bersahabat atau untuk memenuhi kebutuhan mendesak tanpa harus mencairkan saham di harga rendah.
4. Evaluasi toleransi risiko
Setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Saat IHSG anjlok, inilah saatnya mengevaluasi seberapa besar risiko yang siap ditanggung. Sesuaikan strategi investasi dengan tujuan jangka panjang dan jangan terbawa emosi.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.
5. Manfaatkan momentum untuk beli saham berkualitas
Penurunan IHSG seringkali membawa banyak saham ke harga yang lebih murah. Bagi investor dengan modal cukup, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham-saham unggulan dengan harga diskon. Strategi "beli dan tahan" (
buy and hold) bisa memberikan keuntungan jangka panjang.
6. Ubah mindset: lihat keanjlokan sebagai kesempatan
Alih-alih menganggap IHSG anjlok sebagai bencana, coba lihat sebagai fase "diskon" dalam berinvestasi. Harga saham yang turun bisa menjadi peluang untuk menambah kepemilikan saham berkualitas sebelum pasar pulih.
IHSG anjlok bukanlah akhir dari segalanya. Dengan sikap tenang, strategi tepat, dan kesabaran, investor bisa melewati fase ini dan bahkan menemukan peluang baru. (
Avifa Aulya Utami Dinata)