Ilustrasi kecerdasan emosi dalam berinvestasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Investasi merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh stabilitas ekonomi jangka panjang. Melansir laman Modalku, pengetahuan saja tidak cukup. Kecerdasan emosi atau emotional intelligence juga memegang peranan penting untuk menghindari kerugian saat berinvestasi.
Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk merasakan, memahami, dan mengelola emosi dirinya dan orang lain. Dalam konteks investasi, kecerdasan emosi berarti kemampuan untuk mengontrol emosi saat menghadapi fluktuasi pasar, yang bisa menimbulkan ketakutan atau keserakahan yang mengarah pada keputusan investasi yang buruk.
Pentingnya kecerdasan emosi dalam berinvestasi
Berikut beberapa alasan mengapa kecerdasan emosi penting untuk
investasi:
1. Mencegah kerugian finansial
Orang dengan kecerdasan emosi rendah cenderung mudah meledak-ledak dan merasa selalu benar. Hal ini berbahaya dalam investasi, karena pasar investasi cenderung fluktuatif. Tanpa pengendalian diri, seseorang bisa tergoda untuk menjual aset saat harganya anjlok, padahal seharusnya dipertahankan dalam jangka panjang.
2. Mendekatkan diri dengan tujuan masa depan
Pengendalian diri yang baik akan membantu seseorang tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang. Saat pasar mengalami fluktuasi, investor dengan kecerdasan emosi yang baik akan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh perubahan harga yang sementara.
3. Mengurangi risiko tindakan impulsif
Kecerdasan emosi membantu investor mengambil keputusan secara rasional dan terhindar dari impulsif. Tindakan terburu-buru tanpa pertimbangan matang dapat berakibat fatal dalam investasi.
4. Membantu menyadari batasan diri
Kecerdasan emosi membantu investor menentukan produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan.
(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
Tips menerapkan kecerdasan emosi
Untuk menerapkan kecerdasan emosi dalam investasi,
beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Tetapkan tujuan investasi yang jelas
Memiliki tujuan yang jelas membantu investor tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang sementara.
2. Ketahui perasaan saat berinvestasi
Sadari bagaimana perasaan mempengaruhi keputusan investasi. Mengenali emosi membantu investor mengambil keputusan yang lebih objektif.
3. Kontrol reaksi emosional
Pelajari cara mengontrol reaksi emosional terhadap perubahan pasar. Hal ini membantu investor tetap tenang dan objektif saat pasar bergejolak.
4. Terus tingkatkan diri
Investasi merupakan proses pembelajaran yang berkelanjutan. Teruslah belajar dari pengalaman, tingkatkan pengetahuan tentang pasar, dan kembangkan strategi investasi dari waktu ke waktu.
Dengan mengelola emosi dengan bijak, investor dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan meningkatkan peluang sukses berinvestasi. (
Laura Oktaviani Sibarani)