Indonesia Pertimbangkan Tawaran Impor Minyak dan LNG dari Rusia

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. Foto: MI/Insi.

Indonesia Pertimbangkan Tawaran Impor Minyak dan LNG dari Rusia

Insi Nantika Jelita • 27 June 2025 13:26

Jakarta: Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan Pemerintah Indonesia tengah mengkaji tawaran impor minyak mentah dan gas alam cair (LNG) dari Rusia. Hal ini disampaikan usai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg pada 19 Juni 2025. 

"Jadi itu masih akan dievaluasi. Kita lihat dulu dari berbagai pertimbangan," ungkap Yuliot di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur, dikutip Jumat, 27 Juni 2025.

Pertimbangan pertama, katanya, soal ketersediaan pasokan secara berkesinambungan. Kedua, soal harga yang akan dibeli dari Rusia dan kesesuaian spesifikasi minyak dengan kilang dalam negeri menjadi faktor penting dalam pertimbangan pemerintah. 

Menurut Yuliot, setiap lapangan minyak memiliki karakteristik berbeda sehingga perlu pengkajian mendalam terkait kompatibilitas minyak Rusia dengan fasilitas kilang Indonesia. "Ini masih dipelajari, karena memang setiap lapangan beda-beda," jelas dia.

Ketika ditanya soal target realisasi kerja sama tersebut, Yuliot menjelaskan pembahasan masih berlangsung di tingkat teknis. Tim terkait sedang melakukan evaluasi menyeluruh termasuk kemungkinan kerja sama jangka panjang.
 

Baca juga: Indonesia Minta Tolong Rusia Bantu Wujudkan Swasembada Energi


(Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin di St.Petersburg. Foto: BPMI Setpres)
 

Optimalisasi produksi dalam negeri


Sementara itu, untuk kebutuhan LNG, pemerintah tetap mengedepankan optimalisasi produksi dalam negeri. Namun, opsi impor tetap terbuka apabila dibutuhkan guna menjamin pasokan nasional.

Terkait situasi geopolitik global, Yuliot juga menyinggung dampak konflik Iran-Israel yang sempat memicu penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Hal ini menjadi perhatian pemerintah karena kawasan tersebut merupakan jalur penting pengiriman energi global.

"Pengiriman energi tetap kita pantau dengan memperhatikan keamanan di Timur Tengah. Tapi dengan adanya kesepakatan damai (antara Iran dan Israel) harga minyak juga mulai berangsur turun," papar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)