Mendikdasmen Segera Umumkan Kebijakan Libur Sekolah saat Ramadan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez

Mendikdasmen Segera Umumkan Kebijakan Libur Sekolah saat Ramadan

Despian Nurhidayat • 17 January 2025 14:23

Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mematikan bahwa wacana mengenai libur sekolah selama Ramadan akan segera diumumkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam waktu dekat. 

“Pak menteri akan mengumumkan. Mohon ditunggu,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto kepada Media Indonesia, Jumat, 17 Januari 2025. 

Lebih lanjut, Sekretaris Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Kemendikdasmen, Praptono mengatakan bahwa keputusan libur sekolah selama Ramadan juga masih menunggu rapat antara Kemendikdasmen, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. 

“Keputusan mengenai libur sekolah saat bulan Ramadan masih menunggu hasil rapat lintas kementerian, antara Kemendikdasmen dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” ucap Praptono. 

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan bahwa ada 3 usulan mengenai kegiatan anak selama Ramadan, di antaranya libur selama satu bulan, kemudian libur sekolah pada awal dan akhir Ramadan selebihnya dilakukan pembelajaran, dan terakhir tidak ada libur sama sekali selama Ramadan. 

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal PB PGRI Dudung menegaskan bahwa 3 usulan tersebut sebetulnya merupakan pertimbangan dari masyarakat secara langsung dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

“Hal yang perlu diperhatikan adalah psikologis siswa, kultur di daerah dan kondisi orang tua. Ini harus jadi pertimbangannya. Ketiga hal ini menjadi pertimbangan untuk memilih usulan mana yang terbaik,” ujar Dudung. 
 

Baca juga: 

Mendikdasmen: Kasus Siswa Dihukum karena Menunggak SPP Tak Sesuai Nilai Pendidikan



Dia menekankan bahwa untuk memilih suatu kebijakan, sebaiknya berkaca dari penerapan kebijakan sebelumnya. Di mana pada tahun sebelumnya, siswa tetap bersekolah selama Ramadan dan terdapat pengurangan jam belajar. 

Dudung menilai jika libur Ramadan diberlakukan selama satu bulan penuh, hal yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah adalah kegiatan di tempat ibadah lingkungan siswa agar dapat terkontrol dengan baik. 

“Kalau di sekolah kan ada pendalaman karakter dan materi yang membangkitkan semangat siswa dan di akhir Ramadan akan libur untuk mempersiapkan ibadah. Itu akan memberikan makna yang baik bagi siswa dan orangtua. Karena kalau libur full sebagian besar orang tua bekerja dan kalau kurang kontrol itu sulit. Jadi kalau masuk harus disesuaikan sekolah dengan kondisi yang ada,” tuturnya. 

Menurut Dudung, sebetulnya kegiatan pembelajaran selama Ramadan sangat baik dilakukan. Pasalnya para siswa akan mendapatkan pengalaman berharga selama Ramadan, seperti toleransi antar umat beragama. 

“Karena banyak pembelajaran seperti toleransi antara anak-anak bisa dipraktikkan secara langsung. Paling penting bagi kami proses belajar bagi anak harus menjadi inspirasi dan dibuat suasana yang menyenangkan walaupun mereka sedang ibadah puasa. Jadi selama Ramadan ada tambahan seperti salat dhuha, membaca surah pendek, dan lainnya yang membuat pembelajaran bergembira,” tegas Dudung. 

“Kalau non-muslim misalnya anak-anak muslim tadarus pagi mereka juga diberi ruang pembelajaran dari guru agama masing-masing. Jadi ada toleransi di situ,” ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)