Ilustrasi Korps Brimob. Foto: dok Brimob.
Husen Miftahudin • 12 November 2025 11:56
Jakarta: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membuka pendaftaran calon Bintara Brimob untuk Tahun Anggaran (TA) 2026. Polri memberikan kesempatan kepada 2.000 orang peserta baik dari lulusan SMA sederajat hingga sarjana untuk bergabung menjadi bagian dari mereka.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi para peserta agar dapat mengikuti rekrutmen Bintara Brimob Polri TA 2026, di antaranya sebagai berikut:
Syarat umum
- Warga Negara Indonesia (WNI).
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Pendidikan paling rendah SMU/sederajat.
- Berusia paling rendah 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota Polri).
- Sehat jasmani dan rohani.
- Tidak pernah dipidana karena melakukan tindakan kejahatan, dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) setempat.
- Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela.
Syarat khusus
1. Berjenis kelamin pria, bukan anggota/mantan Polri/TNI dan PNS, serta belum pernah mengikuti pendidikan pembentukan Polri/TNI/Sekolah Kedinasan lainnya.
2. Ijazah minimal SMA/SMK/MA/MAK/SPM/PDF (bukan lulusan dan atau berijazah Paket A, B dan C): lulusan tahun 2020-2025 melampirkan nilai rata-rata ijazah minimal 70,00 atau B (A=80-89, B=70-79, C=60-69, D=50-59) dan peserta dari Polda Papua, Papua Barat, Papua Tengah dan Papua Barat Daya minimal 65,00 atau C; lulusan Sarjana Terapan (D-IV)/S-1 dengan IPK minimal 2,75 dengan prodi terakreditasi.
3. Bagi yang memperoleh ijazah dari sekolah di luar negeri, harus mendapat pengesahan dari Kemendikti Saintek/Kemendikdasmen.
4. Ketentuan usia peserta penerimaan Bintara Brimob Polri Tahun Anggaran 2026, yaitu:
Lulusan SMA/sederajat usia minimal 17 tahun 7 bulan dan maksimal 23 tahun 0 hari pada saat pembukaan pendidikan.
- Lulusan program D-I sampai dengan D-III usia minimal 17 tahun 7 bulan dan usia maksimal 24 tahun 0 hari pada saat pembukaan pendidikan.
- Lulusan program Sarjana Terapan D-IV dan S-1 usia minimal 17 tahun 7 bulan dan usia maksimal 27 tahun 0 hari pada saat pembukaan pendidikan.
5. Belum pernah menikah secara hukum, agama, atau adat, serta tidak memiliki anak kandung, serta bersedia tidak menikah selama pendidikan. Jika terbukti pernah menikah, peserta dinyatakan gugur dan digantikan oleh cadangan berperingkat tertinggi di Kepolisian Daerah (Polda) setempat.
6. Tidak bertato/tindik kecuali karena ketentuan agama atau adat.
7. Bebas narkoba, dibuktikan melalui hasil tes kesehatan Panpus/Panda.
8. Tidak terlibat organisasi/paham terlarang yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
9. Berperilaku baik, tidak melakukan pelanggaran norma agama, kesusilaan, sosial, maupun hukum.
10. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia, dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai diketahui orang tua/wali.
11. Tidak percaya pada pihak yang menjanjikan kelulusan, dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai diketahui orang tua/wali.
12. Domisili minimal 2 tahun di wilayah Polda tempat mendaftar (dibuktikan Kartu Keluarga (KK)/Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Kartu Identitas Anak (KIA) dan diverifikasi Dukcapil).
- Khusus OAP (Orang Asli Papua) dapat mendaftar di luar wilayah asal dengan mengikuti kuota kelulusan Papua tanpa batas domisili.
13. Peserta yang bekerja tetap wajib:
- Mendapat izin/rekomendasi dari atasan.
- Bersedia mengundurkan diri bila diterima pendidikan Bintara Polri.
14. Peserta gagal tes Penelusuran Mental Kepribadian (PMK) tahun sebelumnya karena temuan khusus tidak dapat mendaftar kembali.
15. Tidak pernah diberhentikan dari pendidikan TNI/Polri atau sekolah kedinasan lain.
16. Bukan mantan siswa yang diberhentikan tidak hormat dari lembaga pendidikan yang dibiayai negara.
17. Peserta lulus wajib memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan aktif.
Syarat lainnya
1. Pendidikan terakhir:
- Lulusan SMA/MA (bukan Paket A, B, atau C).
- Lulusan SMK/MAK dari semua jurusan, kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan.
- Lulusan Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) setingkat SMA di pondok pesantren atau Pendidikan Diniyah Formal (PDF) setingkat SMA.
- Lulusan Program D-I hingga Sarjana Terapan/S-I dengan IPK minimal 2,75 dan program studi terakreditasi.
2. Tinggi badan minimal (dengan berat badan proporsional):
- Umum: 165 cm.
- Khusus ras Melanesia (Polda Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Barat Daya):
- Daerah pesisir: 163 cm.
- Daerah pegunungan: 160 cm.
3. Mengikuti dan lulus seluruh tahapan pemeriksaan serta pengujian sesuai ketentuan yang berlaku.
(Ilustrasi. Foto: MGN/Hamdi Jempot)
Timeline rekrutmen Bintara Brimob Polri TA 2026
Berikut merupakan rangkaian proses rekrutmen yang akan dilalui para peserta:
- Pendaftaran online dan verifikasi: 10–18 November 2025.
- Pakta integritas dan pemeriksaan administrasi (rikmin) awal: 19–22 November 2025.
- Pemeriksaan kesehatan tahap I: 24–26 November 2025.
- Computer Assisted Test (CAT) psikologi tahap I: 27–28 November 2025.
- Gladi dan pelaksanaan CAT uji akademik: 29 November–2 Desember 2025.
- Pelaksanaan Elektrokardiografi (EKG): 3–4 Desember 2025.
- Uji Kesamaptaan jasmani dan antrophometri: 5–9 Desember 2025.
- Sidang menuju Riksa Kesehatan (Rikkes) II: 11 Desember 2025.
- Rikkes tahap II: 12–13 Desember 2025.
- Wawancara PMK dan psikologi II: 14–17 Desember 2025.
- Rikmin akhir: 18–21 Desember 2025.
- Sidang kelulusan akhir: 23 Desember 2025.
Cara daftar rekrutmen Bintara Brimob Polri TA 2026
Peserta yang ingin mendaftar rekrutmen Bintara Brimob Polri TA 2026, dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Cara daftar secara online
- Pendaftar membuka situs resmi penerimaan.polri.go.id.
- Memilih jenis seleksi Bintara Polri (bisa dibantu panitia daerah jika kesulitan).
- Mengisi formulir registrasi online dengan data sesuai NIK yang terdaftar dalam Disdukcapil, identitas orang tua, dan informasi lain yang diminta.
- Wajib memastikan seluruh data yang diisi benar dan akurat.
- Setelah registrasi berhasil, pendaftar mendapat nomor registrasi, username, dan password untuk login ke dashboard, melihat perkembangan seleksi, dan mengunggah berkas.
- Mencetak form registrasi online untuk keperluan verifikasi di Polres.
- Verifikasi data dilakukan selama masa pendaftaran sesuai jadwal, tanpa perpanjangan waktu.
2. Cara verifikasi di Kepolisian Resor (Polres)/Polda Setempat
1. Verifikasi dilakukan secara offline di tempat yang telah ditentukan.
2. Pelaksanaan verifikasi dilakukan setiap hari pukul 08.00–16.00 waktu setempat.
3. Pendaftar harus hadir sendiri (tidak boleh diwakilkan) dengan membawa hasil cetak formulir registrasi online dan berkas administrasi sesuai ketentuan.
4. Pendaftar akan melakukan perekaman wajah (face recognition) dengan bantuan operator.
5. Berkas administrasi yang dibawa berupa dokumen asli dan fotokopi rangkap dua, terdiri dari:
- KTP asli dan fotokopi.
- KK asli dan fotokopi legalisir Disdukcapil (tidak perlu legalisir bila sudah ada barcode).
- Akte kelahiran asli dan fotokopi legalisir Disdukcapil (tidak perlu legalisir bila sudah ada barcode).
- Ijazah SD–SMA/SMK/MA/sederajat dan transkrip nilai (tidak perlu legalisir bila berbarcode).
- SKCK asli dan fotokopi legalisir Polres penerbit.
- Pas foto berwarna ukuran 4x6 berlatar kuning sebanyak 10 lembar.
- Surat persetujuan orang tua/wali.
- Surat permohonan menjadi anggota Polri (ditulis tangan).
- Surat pernyataan belum pernah menikah.
- Daftar riwayat hidup (hasil cetak registrasi online).
- Surat perjanjian ikatan dinas pertama anggota Polri.
- Surat pernyataan tidak terikat dengan instansi lain.
- Surat pernyataan orang tua/wali tentang keaslian data dan dokumen.
- Surat pernyataan tidak melakukan KKN, sponsorship, atau ketebelece.
- Surat pernyataan tidak mendukung organisasi/paham yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
- Surat pernyataan tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, kesusilaan, sosial, dan hukum.
Beberapa surat pernyataan dapat diunduh di website
penerimaan.polri.go.id. Para calon peserta diimbau untuk membaca seluruh ketentuan dengan seksama, menyiapkan berkas secara lengkap, serta mengikuti setiap tahapan seleksi sesuai jadwal resmi yang tercantum di website.
(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)