Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Ronald D. Parluhutan (kiri). Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah
Eko Nordiansyah • 22 August 2025 16:44
Yogyakarta: Bank Indonesia (BI) menjalankan strategi Operation Moneter Pro Market, yang berfokus pada pengelolaan likuiditas secara terukur, transparan, dan berbasis pasar. Melalui strategi ini, BI berupaya menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus memacu transmisi kebijakan moneter.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Ronald D. Parluhutan mengatakan, BI menurunkan penerbitan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menjadi sebesar Rp720,61 triliun per 19 Agustus 2025 dari Rp923,53 triliun per 31 Desember 2024.
“Upaya ini dilakukan untuk mendukung kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan, sekaligus mendorong keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia di Yogyakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, penurunan outstanding SRBI juga diikuti turunnya yield, khususnya tenor 12 bulan yang menjadi acuan utama. Selain itu penurunan suku bunga acuan juga menjadi penyebab turunnya yield SRBI sejalan dengan ara kebijakan moneter dari bank sentral.
“Dengan penurunan suku bunga acuan, yield SRBI juga ikut turun sejalan dengan arah kebijakan moneter,” ujar Ronald.
Baca juga:
Indonesia Diuntungkan Tarif Impor ke AS yang Lebih Rendah |