Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM), Beni Pramula (kedua dari kanan). Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 21 August 2025 18:15
Jakarta: Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM), Beni Pramula, memaparkan konsep dan rumus 5 Sila for Sustainable Development Goals (SDGs) dalam kegiatan 5th International Youth Forum-United Nations Conference Centre 2025 (IYF-UNCC) Bangkok, Thailand. Beni menjelaskan kelima rumus atau konsep tersebut terinspirasi dan digalinya dari nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
"Setidaknya ada lima aspek yang perlu diimplementasikan yang juga dapat menjadi strategi penting untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Beni dalam keterangannya, Kamis, 21 Agustus 2025.
Beni membeberkan kelima aspek 5 Sila for SDGs atau bisa disebut SDGs: Five Principles Plus Sila. Berikut isinya:
- No Poverty (Tanpa Kemiskinan) : Mengembangkan program pelatihan keterampilan dan akses keuangan yang inklusif untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin
- Zero Hunger (Tanpa Kelaparan): Mengembangkan program pertanian berkelanjutan dan akses pasar yang lebih baik untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi kemiskinan
- Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim) : Mengembangkan kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim
- Peace, Justice, and Strong Institutions (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) : Mengembangkan program pendidikan dan kesadaran tentang hak asasi manusia dan keadilan, serta meningkatkan akses ke sistem peradilan yang adil dan efektif
- Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan SDGs dan meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara lembaga-lembaga yang terkait.
"Saya terinpirasi dan menggali konsep tersebut dari Pancasila, Panca berarti Lima, dan SILA berarti Prinsip. Pancasila adalah lima prinsip panduan bagi bangsa Indonesia dalam mengatur negara kita, hari ini saya tawarkan konsep tersebut untuk diadopsi dunia guna mencapai agenda SDGs. Nilai Pancasila relevan itu mencapainya, terdiri dari lima nilai inti,
First: Belief in God, Second: Nationalism, Third: Humanitarianism, Fourth: Democracy Fifth: Social Justice," beber dia.
Beni menerangkan prinsip-prinsip Pancasila telah berperan penting dalam membentuk identitas bangsa Indonesia dan memandu Indonesia menuju masyarakat yang lebih makmur dan setara. "Ketika kita melangkah maju, kita tetap berkomitmen untuk menegakkan prinsip-prinsip ini dan bekerja menuju masa depan yang lebih cerah bagi semua orang Indonesia," ucap dia.
Dia menilai lima prinsip Pancasila sangat penting untuk mencapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan menjadi landasan moral, serta etis bagi bangsa Indonesia. Dalam kaitan ini, konsep 5 Sila for SDGs yang dipaparkannya menunjukkan Pancasila memiliki relevansi yang kuat dengan agenda pembangunan berkelanjutan global.
Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia dapat menjadi landasan moral dan etis untuk mencapai SDGs. Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan masyarakat yang lebih makmur, setara, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, konsep 5 Sila for SDGs dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan agenda global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.