Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan kepada 10 tokoh, di Istana Negara, Jakarta Pusat. Foto: Dok. BPMI Sekretariat Presiden.
Kautsar Widya Prabowo • 10 November 2025 20:31
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan kepada 10 tokoh, di Istana Negara, Jakarta Pusat. Para ahli waris keluarga pahlawan mendapat tunjangan Rp50 juta per tahun.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2018, tentang persyaratan dan tata cara serta besaran tunjangan berkelanjutan bagi pejuang, perintis kemerdekaan dan keluarga pahlawan nasional.
"Besaran tunjangan berkelanjutan kepada keluarga pahlawan nasional sebesar Rp50 juta per tahun," dikutip dari Pasal 19 Perpres Nomor 78, Senin, 10 November 2025.
Sementara itu, penetapan gelar pahlawan diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Dua dari sepuluh nama yang mendapat gelar pahlawan nasional hari ini adalah Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrrahman Wahid.
Berikut adalah daftar 10 nama yang memperoleh gelar pahlawan:
1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) - Jawa Timur
Gus Dur merupakan pahlawan dalam bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam. Sepanjang hidupnya, Gus Dur mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.
2. Jenderal Besar TNI Soeharto – Jawa Tengah
Soeharto adalah pahlawan di bidang perjuangan yang menonjol sejak masa kemerdekaan. Salah satunya, Soeharto sebagai wakil Komandan BKR Yogyakarta memimpin pertempuran Kota Baru pada 7 Oktober 1945.
3. Marsinah – Jawa Timur
Marsinah merupakan pahlawan bidang perjuangan sosial dan kemanusian. Marsinah adalah simbol keberanian, moral, dan perjuangan hak asasi manusia dari kalangan rakyat biasa. Lahir di Desa Ngunjo, Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah tumbuh dalam keluarga petani miskin yang menanamkan nilai kerja dan keadilan sosial.
4. Mochtar Kusumaatmaja – Jawa Barat
Mochtar Kusumaatmadja merupakan pahlawan dalam bidang perjuangan hukum dan politik. Riwayat perjuangan Mochtar Kusumaatmadja yang paling menonjol adalah gagasannya dengan konsep negara kepulauan yang digunakan oleh Djuanda Kartawijaya dalam mendeklarasikan Djuanda tahun 1953.
5. Hajjah Rahma El Yunusiyyah – Sumatra Barat
Hajjah Rahmah El Yunusiyyah adalah pahlawan dalam bidang perjuangan pendidikan Islam. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah adalah ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang dedikasinya paling menonjol dalam memelopori pendidikan perempuan Islam di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan kepada 10 tokoh, di Istana Negara, Jakarta Pusat. Foto: Dok. BPMI Sekretariat Presiden.
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo – Jawa Tengah
Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo merupakan pahlawan dalam bidang bersenjata. Perjuangan militer dari Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam TKR selama periode perang kemerdekaan 1945 sampai dengan 1949.
7. Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat
Sultan Muhammad Salahuddin merupakan tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berjasa dalam bidang perjuangan pendidikan dan diplomasi. Sultan Muhammad Salahuddin berperan besar di bidang pendidikan dengan mendirikan HIS, sekolah kejuruan wanita, sekolah agama dan umum di Raba, Bima.
8. Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur
Syaikhona Kholil Muhammad Kholil adalah tokoh dari Jawa Timur yang menjadi pahlawan dalam bidang perjuangan pendidikan Islam. Syaikhona Muhammad Kholil merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.
9. Tuan Rondahaim Saragih – Sumatra Utara
Tuan Rondahaim Saragih merupakan tokoh dari Sumatera Utara yang menjadi pahlawan bidang perjuangan bersenjata. Dikenal sebagai Napoleon dari Batak. Tuan Rondahaim Saragih dan pasukan Dayak di Simalungun mencatatkan riwayat perjuangan menonjol melawan kolonialisme Belanda dengan fokus pada pertahanan kemerdekaan yang berhasil. Kemenangan signifikan terutama setelah pertempuran Dolok Merawan dan Dolok Sagala.
10. Zainal Abidin Syah – Maluku Utara.
Zainal Abidin Syah adalah tokoh dari Maluku Utara yang menjadi pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi. Zainal Abidin Syah adalah Sultan ke-37 Tidore yang memimpin sejak tahun 1946 hingga wafatnya pada tahun 1967.