Petani Penyadap Nira Aren Tewas Terjatuh dari Ketinggian 20 Meter

Seorang petani gula aren warga Kampung Tanjunglaya, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, tewas seketika setelah jatuh dari pohon aren setinggi 20 meter.

Petani Penyadap Nira Aren Tewas Terjatuh dari Ketinggian 20 Meter

Media Indonesia • 27 July 2025 20:53

Garut: Mabruk, 67, warga Kampung Tanjunglaya, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, tewas seketika setelah jatuh dari pohon aren setinggi 20 meter. Kejadian itu terjadi, Minggu, 27 Juli di Kampung Cijambe saat melakukan penyadapan nira aren.

Kapolsek Cisewu Polres Garut, Iptu Asep Pujaeri mendapat laporan dari masyarakat seorang petani tewas jatuh dari pohon aren setinggi 20 meter. Atas laporan tersebut polisi langsung menuju lokasi kejadian dan benar seorang petani meninggal.

"Korban seorang petani gula aren bernama Mabruk, 67, warga Kampung Tanjunglaya, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilawu, jatuh dari atas pohon setinggi 20 meter, ketika melakukan aktivitas penyadapan nira aren. Korban, diduga kehilangan keseimbangan saat berada di atas pohon dan langsung jatuh ke bawah hingga meninggal di lokasi," kata Iptu Asep, Minggu, 27 Juli 2025.

Ia mengatakan, korban merupakan petani dan setiap hari bekerja memanjat pohon ke pohon dengan menyadap nira aren sebagai bahan pembuatan gula merah atau gula kawung ciri khas Desa Sukajaja. Setelah berada di tengah atas pohon, diduga angin kencang hingga korban kehilangan keseimbangan dan jatuh meninggal di lokasi kejadian.
 

Baca: Misteri Penemuan Mayat di Kulon Progo Diautopsi, Gawai dan Motor Disita

"Kejadian itu diketahui oleh petani lainnya Tarmana, 54, dan Rasyid, 47, yang mana melihat korban saat berada di tengah atas pohon angin cukup kencang terjadi diduga kehilangan keseimbangan. Korban jatuh ke tanah dan langsung meninggal, dan proses evakuasi dilakukan dengan melakukan identifikasi, serta berkoordinasi dengan pihak keluarga dan unsur pemerintah desa setempat," ujarnya.

Menurutnya, keluarga menerima musibah ini sebagai takdir dan mengikhlaskan atas kepergian ayahnya dan menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum. Keluarga sudah memakaman di kampung halamannya setelah prosesi pemulasaraan dilakukan di rumah duka.

"Kami mengimbau masyarakat khususnya para petani nira untuk selalu berhati-hati, memastikan keselamatan kerja saat melakukan penyadapan di atas pohon. Petani jangan memaksakan diri memanjat pohon saat kondisi angin kencang, lantaran kondisi tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan dirinya," paparnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)