Ilustrasi Papua. MI/Susanto
M Sholahadhin Azhar • 21 July 2025 13:42
Jakarta: Pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Papua mesti bertujuan menyejahterakan masyarakat. Termasuk, pengelolaan SDA terkait pertambangan, seperti nikel.
"Untuk membantu perbaikan jalan rusak, jembatan, dan anak-anak terlantar yang begitu banyak di Papua, khususnya Raja Ampat," kata Ondoafi atau tokoh adat Papua, Roliyanus Tapatkeding, dalam keterangan yang dikutip Senin, 21 Juli 2025.
Roliyanus mengapresiasi pemerintah dan pihak terkait yang mengelola tambang nikel secara berkelanjutan. Khususnya, di Papua Barat.
Menurut dia, pengelolaan SDA dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Sehingga, dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Papua.
"Saya atas nama Ondoafi Besar tanah tabi, Roliyanus Tapatkeding, memberikan dukungan besar kepada Pemerintah Pusat dengan masuknya infrastruktur nikel ke Papua, yaitu Papua Barat, dengan membantu kami memperbaiki infrastruktur jalan jembatan yang sedang rusak," kata Roliyanus Tapatkeding.
Roliyanus Tapatkeding mengatakan kehadiran industri tambang nikel yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat lokal dapat menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan.
Dia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat adat dalam setiap tahapan kegiatan pertambangan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Roliyanus Tapatkeding mengatakan pengelolaan tambang nikel tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, sehingga mengurangi angka pengangguran dan mendorong peningkatan pendapatan daerah.
"Jadi bisa membantu kami untuk mengurangi pengangguran di Raja Ampat. Dengan masuknya nikel ini, perkembangan nikel ini, kami sangat memberikan dukungan penuh kepada pemerintah pusat," kata dia.
Baca Juga:
Pemerintah Terus Meningkatkan Pengawasan Industri Pertambangan |