Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Perusahaan konsultan dan pengembangan bisnis regional yang berbasis di Singapura, Asset Whale Pte. Ltd, mencaplok sebanyak 15 persen saham emiten produsen minuman beralkohol, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), dalam rangka mendukung peluncuran global rangkaian produk terbaru.
"Keterlibatan mereka mencerminkan kepercayaan yang kuat pada visi kami, dan keahlian mereka akan berperan penting saat kami membawa rangkaian produk terbaru kami ke pasar internasional. Ini lebih dari sekadar
investasi, ini adalah kolaborasi untuk mengangkat merek produk Indonesia di panggung global," ucap Direktur Utama Lovina Beach Brewery Bona Budhisurya, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 28 Juli 2025.
Dengan investasi ini, Asset Whale Pte. Ltd tidak hanya membawa modal, tetapi juga jaringan internasional yang akan membantu perseroan memperkenalkan rangkaian produk terbaru ke pasar utama seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Tiongkok.
Bona menjelaskan, kolaborasi ini akan mencakup bidang-bidang utama seperti riset pasar, manajemen distribusi, kepatuhan terhadap peraturan, dan strategi pemasaran.
(Produksi minuman beralkohol Lovina Beach Brewery. Foto: dok STRK)
Genjot produk semakin kompetitif di pasar global
Lebih lanjut, Asset Whale Pte. Ltd juga akan memberikan dukungan konsultasi dalam desain visual dan identitas merek, memastikan rangkaian produk terbaru ini relevan secara budaya dan menarik secara visual bagi konsumen internasional.
"Ini termasuk menyempurnakan kemasan, mengembangkan materi promosi lokal, dan mendukung penciptaan identitas merek yang kompetitif di pasar global," papar dia.
Kemitraan ini menegaskan komitmen perseroan untuk membangun produk yang kompetitif baik di pasar domestik maupun di pasar global, dengan tetap mempertahankan akar budaya Indonesia.
"Kemitraan ini juga merupakan bagian dari strategi kami untuk memperluas jangkauan wilayah pemasaran. Kami percaya kerja sama strategis ini dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan kami, terutama saat kami menghadapi tantangan lanskap industri yang sangat kompetitif," tutur Bona.