Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: PT Jasa Raharja mencatat pertumbuhan signifikan pada pendapatan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan laba bersih, sekaligus menunjukkan capaian berupa respons cepat dalam penanganan insiden kecelakaan.
Hingga pertengahan 2025, pendapatan SWDKLLJ Jasa Raharja tumbuh sebesar 29,51% secara Year-on-Year (YoY). Ini adalah indikator kuat atas kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya serta efektivitas upaya pengumpulan dana yang dilakukan perusahaan.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, mengatakan laba bersih Jasa Raharja melonjak drastis sebesar 67,37% YoY, mencapai Rp992,34 miliar. Angka ini merefleksikan pengelolaan keuangan yang sangat prudent dan efisien, serta keberhasilan dalam optimalisasi sumber daya perusahaan.
"Pertumbuhan yang signifikan ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi seluruh insan Jasa Raharja," kata Rubi dalam keterangan pers, Rabu, 23 Juli 2025.
Respon cepat dalam penanganan insiden kecelakaan selain capaian finansial, Jasa Raharja juga memberikan apresiasi tinggi atas respon cepat dan tanggap dari para insan Jasa Raharja dalam penanganan insiden kecelakaan transportasi laut yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penanganan insiden kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di perairan selat Bali oleh Jasa Raharja Kanwil Bali dan Jawa Timur, serta kecelakaan KM Barcelona 5 di perairan Talise, Sulawesi Utara, oleh Jasa Raharja Kanwil Sulawesi Utara, menjadi bukti nyata komitmen Jasa Raharja memberikan perlindungan dasar kepada korban kecelakaan transportasi umum resmi.
"Respons cepat tim kami di lapangan dalam menangani insiden kecelakaan merupakan cerminan nyata dari dedikasi Jasa Raharja sebagai BUMN yang hadir memberi perlindungan bagi korban kecelakaan lalu lintas dan penumpang transportasi
umum. Kami tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada kecepatan dan empati dalam melayani," ungkap Rubi.
Arah Strategis Jasa Raharja untuk Peningkatan Berkelanjutan Menyongsong paruh kedua tahun 2025, Jasa Raharja menetapkan sejumlah arah strategis yang akan menjadi prioritas utama. Fokus utama adalah optimalisasi penguatan sinergi dengan berbagai pihak terkait, baik dari instansi pemerintah
maupun swasta, guna menciptakan ekosistem keselamatan lalu lintas yang lebih baik.
Selain itu menurut Rubi inisiatif strategis dan implementasi sentralisasi akan terus digencarkan untuk efisiensi operasional dan peningkatan layanan. Peningkatan kualitas layanan akan mencakup seluruh tahapan, mulai dari layanan
pre-crash (pencegahan kecelakaan), on-crash (saat kejadian kecelakaan), hingga post-crash (pasca kecelakaan). Hal ini bertujuan untuk memastikan perlindungan yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Jasa Raharja juga akan berfokus pada peningkatan kepatuhan masyarakat sebagai pemilik kendaraan bermotor dan terus mengedukasi masyarakat untuk selalu memilih kendaraan umum resmi dalam rangka membangun kesadaran berkeselamatan
berkendara.
“Lebih baik satu strategi dijalankan dengan baik daripada seribu strategi hanya dibahas tanpa akhir,” ujarnya.