Korban pohon tumbang di Pemalang masih mendapat perawatan di rumah sakit. Dokumentasi/ Media Indonesia
Pemalang: Belasan korban pohon beringin tumbang di Alun-alun Pemalang saat Salat Id masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Pemerintah Kabupaten Pemalang menanggung semua biaya pengobatan dan santunan kepada para korban disalurkan.
"Di rumah sakit ini ada 4 korban yakni satu anak-anak dan tiga orang dewasa, diantaranya ada satu yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan luka berat," kata Dokter IGD RSU Harapan Sehat, Ari Viandini, Rabu, 2 April 2025.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, mengatakan tumbangnya pohon beringin bertepatan Salat Id tersebut merupakan musibah yang menjadi perhatian serius, maka untuk meringankan beban keluarga korban Pemerintah Daerah Pemalang akan menanggung semua biaya pengobatan.
"Kita telah minta dinas terkait untuk membebaskan biaya pengobatan korban hingga sembuh," jelasnya.
Selain membebaskan biaya pengobatan, lanjut Anom, Pemerintah Kabupaten Pemalang juga akan bergerak cepat untuk mengevaluasi seluruh pohon tang ada di daerah ini, agar kasus tersebut tidak terulang di masa depan terutama pada pohon-pohon tua dan rawan roboh yang berada di area umum sebagai antisipasi bencana.
Selain masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi tumbangnya pohon beringin berukuran besar diduga akibat telah berusia tua dan kondisi rapuh, menurut Kepala Polres Pemalang Ajun Komisaris Besar Eko Sunaryo kepolisian juga terus melakukan pemantauan terhadap para korban juga menyalurkan santunan kepada keluarga korban meninggal.
Santunan kepada keluarga korban pohon tumbang tersebut, ungkap Eko Sunaryo, merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Polri terhadap keluarga korban yang mengalami musibah.
"Kami mendatangi keluarga korban meninggal dunia untuk memberikan santunan, kami juga menjenguk korban luka yang kini sedang dirawat di rumah sakit," ujarnya.