Orang Italia yang Berisiko Mengalami Kemiskinan Naik, Jumlahnya Capai 11 Juta

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Orang Italia yang Berisiko Mengalami Kemiskinan Naik, Jumlahnya Capai 11 Juta

Eko Nordiansyah • 28 March 2025 10:55

Jakarta: Jumlah orang Italia yang berisiko mengalami kemiskinan atau terpinggirkan secara sosial mengalami peningkatan pada 2024. Menurut Data Institut Statistik Nasional Italia (ISTAT) mencatat, angka tersebut mencapai 23,1 persen, meningkat dari 22,8 persen pada tahun sebelumnya.

Melansir laman Xinhua, Laporan tahunan ISTAT tentang Pendapatan dan Kondisi Kehidupan Rumah Tangga mengungkapkan bahwa sekitar 11 juta orang dari total populasi Italia yang mencapai hampir 60 juta jiwa, dianggap berisiko mengalami kemiskinan pada tahun 2024. Kategori ini mencakup mereka yang tinggal di rumah tangga dengan pendapatan bersih kurang dari 60 persen dari pendapatan median tahun sebelumnya.

Ketika definisi diperluas untuk mencakup pengucilan sosial meliputi rumah tangga dengan "intensitas kerja rendah," atau mereka yang bekerja kurang dari 20 persen dari potensi mereka jumlah individu yang terdampak meningkat menjadi 13,5 juta.

ISTAT juga melaporkan bahwa pendapatan bersih rata-rata rumah tangga (tidak termasuk sewa yang dihitung) untuk tahun 2023 mencapai 37.511 euro atau USD40.452 (kurs USD1,08 per euro), atau sekitar 3.125 euro per bulan.

Meskipun ini mencerminkan peningkatan nominal sebesar 4,2 persen dari tahun sebelumnya, pendapatan riil turun 1,6 persen akibat inflasi, menandai penurunan selama dua tahun berturut-turut. Inflasi pada tahun 2023 mencapai 5,9 persen, melampaui pertumbuhan pendapatan.
 

Baca juga: 

Inflasi Italia Melonjak ke Level Tertinggi



(Ilustrasi. MI/Panca Syurkani)

Penurunan pendapatan riil

Penurunan pendapatan riil paling signifikan terjadi di Italia timur laut, turun 4,6 persen, dan di Italia tengah, turun 2,7 persen. Italia selatan mengalami penurunan yang lebih kecil, yaitu 0,6 persen.

Sementara itu, tingkat kekurangan material dan sosial yang parah tetap stabil di 4,6 persen pada tahun 2024, hampir tidak berubah dari 4,7 persen pada tahun 2023.

Kondisi ini, yang memengaruhi sekitar 2,7 juta orang, menggambarkan rumah tangga yang tidak mampu membeli kebutuhan dasar seperti sewa, makanan yang cukup, atau pengeluaran tak terduga. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)