Imbas serangan rudal Houthi yang menghantam Israel. Foto: Anadolu
Tel Aviv: Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat setelah sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman oleh kelompok Houthi menghantam perimeter Bandara Internasional Ben Gurion di Israel, Minggu, 4 Mei 2025. Ini adalah pertama kalinya serangan dari Yaman menghantam langsung area dekat bandara tersibuk di Israel, menimbulkan kekhawatiran atas keamanan penerbangan internasional di tengah konflik yang masih berkecamuk di Gaza.
Serangan ini menyebabkan luka ringan pada delapan orang dan memicu kepanikan di wilayah Tel Aviv. Sirene peringatan meraung-raung, mendorong warga sipil untuk mengungsi ke tempat perlindungan. Sistem pertahanan udara canggih seperti Arrow milik Israel dan THAAD milik Amerika Serikat gagal mencegat rudal tersebut, menurut laporan Anadolu dan Al Jazeera yang dikutip, Senin, 5 Mei 2025.
Pemerintah Israel merespons keras serangan ini. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam akan membalas serangan tersebut dengan menggempur wilayah Yaman. Dalam unggahannya di platform X, Netanyahu menulis, “Presiden Trump benar! Serangan Houthi berasal dari Iran. Israel akan membalas serangan terhadap bandara utama kami, di waktu dan tempat yang kami tentukan.”
Berikut tujuh fakta terbaru seputar insiden rudal Houthi yang mengguncang Bandara Ben Gurion:
1. Rudal Hantam Dekat Terminal Bandara
Rudal dilaporkan menghantam area jalan di dalam perimeter Bandara Ben Gurion. Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan asap hitam pekat mengepul dari lokasi kejadian, sementara pengemudi di sekitarnya menepi untuk berlindung. Delapan orang mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut.
Baca juga:
Rudal Houthi Hantam Area Dekat Bandara Utama Israel
2. Sistem Pertahanan Gagal Mencegat
Sistem pertahanan udara Israel yang terdiri dari Arrow (Hetz) dan sistem THAAD milik AS gagal mencegat rudal. Militer Israel mengonfirmasi bahwa meskipun ada upaya intersepsi, proyektil tetap berhasil mencapai targetnya.
3. Maskapai Dunia Batalkan Penerbangan
Insiden ini menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan oleh maskapai internasional seperti Lufthansa, Swiss, Austrian Airlines, Air India, ITA Airways, dan Air Europa. Otoritas menutup pintu masuk ke bandara dan menghentikan layanan kereta api menuju lokasi.
4. Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ancam Balasan
Perdana Menteri Israel menggelar pertemuan darurat dengan aparat keamanan. "Israel akan membalas serangan terhadap bandara utama kami," tegas Netanyahu. Sementara Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menambahkan, “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan membalasnya tujuh kali lipat.”
5. Houthi Klaim Tanggung Jawab
Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Dalam pernyataan televisi, juru bicara militer Yahya Saree memperingatkan bahwa "Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk perjalanan udara."
6. Iran Disorot, Trump Dikutip
Serangan ini kembali memicu sorotan terhadap Iran sebagai pendukung utama Houthi. Netanyahu mengutip unggahan Presiden AS Donald Trump pada 17 Maret 2025 yang menyatakan bahwa “serangan Houthi berasal dari Iran.” Politikus Israel Benny Gantz juga menyebut, “Iran-lah yang menembakkan rudal balistik ke negara Israel.”
7. Situasi Gaza dan Yaman Kian Memburuk
Serangan ini terjadi di tengah serangan intensif Israel ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 52.500 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Di sisi lain, wilayah Yaman juga digempur oleh lebih dari 1.300 serangan udara dan laut oleh pasukan AS sejak Maret, menewaskan ratusan warga sipil menurut klaim Houthi.