Penanganan pohon tumbang di Kabupaten Sleman. Dokumentasi/ BPBD Sleman
Yogyakarta: Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu, 15 Oktober 2025. Paling masif terjadi di Kabupaten Sleman karena dampaknya terjadi di sejumlah kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan dampak cuaca ekstrem terjadi di tiga kecamatan, yakni Gamping, Mlati, dan Sleman. Dampak tersebut ditangani BPBD setempat, warga dan sejumlah pihak.
"Personel terlibat dalam penanganan BPBD Sleman, TNI, POLRI, PLN, Komrel dan warga," kata Bambang di Yogyakarta.
Sebuah pohon tumbang terjadi di Kecamatan Gamping. Pohon tersebut menimpa sebuah mobil.
Dampak di Kecamatan Mlati terjadi di dua titik, yakni di Jalan Magelang dan Tlogoadi. Peristiwa di Jalan Magelang yakni sebuah pohon tumbang yang berada di dekat sungai. Sementara, di Tlogoadi terjadi pohon tumbang menimpa lampu penerangan jalan.
"Untuk pohon tumbang yang menimpa lampu penerangan jalan ini sudah terkondisikan," jelas Bambang.
Adapun di Kecamatan Sleman terjadi di dekat Lapangan Tenis Tridadi, yakni sejumlah pohon tumbang. Di kawasan Jalan Magelang wilayah Jombor juga terjadi pohon tumbang menimpa jaringan PLN serta pohon tumbang di Kebonagung Desa Tridadi.
"Selain asesmen dampak juga dilakukan penanganan darurat di titik-titik kejadian," kata Bambang.
Seorang warga, Rahma, mengatakan melihat pohon tumbang di wilayah Kecamatan Mlati. Ia mengungkapkan kondisi itu terjadi saat dirinya melintas sepulang bekerja.
"Pohonnya menimpa rumah. Ada di beberapa lokasi tapi saya langsung lewat saja karena sudah lelah bekerja," ujarnya.
Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta telah memperkirakan DIY memasuki musim hujan pada dasarian ketiga bulan depan dan saat ini masih masuk musim pancaroba. Sebagian wilayah Kabupaten Kulon Progo telah memasuki musim hujan lebih awal bulan depan. Sedangkan untuk puncak musim hujannya terjadi pada Januari-Februari 2026.