Dituduh Abaikan Mahasiswa Yahudi, Columbia University Terancam Kehilangan Akreditasi

Trump ancam Columbia University. Foto: Anadolu

Dituduh Abaikan Mahasiswa Yahudi, Columbia University Terancam Kehilangan Akreditasi

Fajar Nugraha • 5 June 2025 16:05

New York: Pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluarkan ancaman serius terhadap Columbia University, dengan menyatakan bahwa universitas ternama di New York itu terancam kehilangan akreditasi atas dugaan pembiaran terhadap pelecehan terhadap mahasiswa Yahudi di tengah protes pro-Palestina.

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat (AS) pada Rabu 4 Juni 2025 menyampaikan bahwa tindakan Columbia dianggap melanggar Title VI dari Civil Rights Act 1964, hukum federal yang melarang diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, atau asal negara bagi penerima dana pemerintah.

“Columbia University menutup mata saat mahasiswa Yahudi mengalami pelecehan,” ujar Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS, melalui akun X.

Ia menyebut universitas tersebut telah melanggar perlindungan hukum federal dan bersikap "sangat abai" setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

“Ini bukan hanya tidak bermoral, tapi juga melanggar hukum,” kata McMahon dalam pernyataan resmi.

Mengutip dari Channel News Asia, Kamis 5 Juni 2025, langkah tegas tersebut menandai peningkatan tekanan dari Gedung Putih terhadap kampus-kampus elite, yang oleh Trump disebut sebagai “terlalu condong ke kiri” dan dituduh memberi ruang bagi sentimen anti-Semit selama demonstrasi menentang perang Israel di Gaza.

Departemen Pendidikan juga telah secara resmi memberitahu lembaga akreditasi Columbia, Middle States Commission on Higher Education (MSCHE), bahwa institusi tersebut tidak memenuhi standar akreditasi karena melanggar hukum antisdiskriminasi federal.

Jika akreditasi dicabut, Columbia akan kehilangan akses terhadap seluruh pendanaan federal, termasuk hibah riset dan bantuan pendidikan. Saat ini, Columbia sudah kehilangan sekitar USD400 juta (sekitar Rp6,4 triliun) dalam bentuk pendanaan federal sebagai bagian dari sanksi awal.

Lebih lanjut, mahasiswa Columbia akan tidak dapat lagi mengakses pinjaman dan beasiswa federal, sebuah pukulan besar bagi lembaga pendidikan tinggi yang sangat bergantung pada dukungan keuangan pemerintah bagi mahasiswanya.

Columbia University menjadi pusat gelombang protes sejak perang Israel-Hamas kembali pecah. Aksi solidaritas terhadap Palestina yang berlangsung di kampus tersebut memicu kontroversi nasional, terutama ketika beberapa mahasiswa Yahudi menyatakan mengalami intimidasi dan kekerasan verbal di tengah aksi tersebut.

Pihak Columbia belum memberikan tanggapan resmi atas ancaman akreditasi ini, namun sebelumnya mereka telah menyatakan berkomitmen terhadap perlindungan seluruh mahasiswanya, termasuk mahasiswa Yahudi, dan menentang segala bentuk diskriminasi.

Ancaman pencabutan akreditasi juga mencerminkan arah kebijakan Trump yang menempatkan pengawasan ketat terhadap universitas-universitas besar dalam isu kebebasan berpendapat dan konflik identitas, terutama dalam konteks geopolitik Timur Tengah.

Pakar kebijakan pendidikan menyatakan bahwa langkah ini merupakan intervensi federal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap lembaga Ivy League, dan dapat menimbulkan preseden baru dalam hubungan antara pemerintah pusat dan institusi akademik di AS.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)