Paus Fransiskus hadir secara mendadak di perayaan Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 13 April 2025. (VATICAN MEDIA Divisione Foto)
Vatikan: Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, dalam usia 88 tahun, setelah menjalani masa kepemimpinan selama 12 tahun yang ditandai reformasi Gereja dan kedekatan dengan kaum kecil.
Meski sempat dirawat karena komplikasi paru-paru dan menjalani masa pemulihan yang panjang, ia menolak saran dokter untuk beristirahat dan memilih terus melayani hingga detik-detik terakhir hidupnya.
Kesaksian itu disampaikan Pastor Enzo Fortunato, salah satu pendamping dekat almarhum, dalam wawancara dengan CBS News pada Selasa, 22 April 2025.
Fortunato mengatakan bahwa Paus tetap ingin “meninggal dunia dengan sepatu boots tetap terpakai,” mengutip metafora tentang pelayanan yang tidak berhenti. Menurutnya, Fransiskus menganggap Hari Paskah terlalu sakral untuk dilewatkan, meski kondisi fisiknya saat itu sudah sangat lemah.
Pelayanan tanpa pamrih
Pastor Fortunato, seorang biarawan Fransiskan, menjadi saksi pertemuan terakhirnya dengan Paus hanya beberapa jam sebelum wafat pemimpin Gereja Katolik Roma itu. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai pertemuan tak terduga di
Basilika Santo Petrus, dan menyebut Fransiskus sebagai “pria penuh kejutan.”
Selama masa kepausannya, Fransiskus dikenal luas karena gaya hidup sederhana dan sikapnya yang menolak simbol-simbol kekuasaan. “Paus sangat lembut, tanpa tanda-tanda kekuasaan,” ujar Fortunato, menggarisbawahi sikap rendah hati dan kedekatan paus dengan umat biasa.
Warisan dan keteladanan spiritual
Fransiskus dikenal kerap muncul dalam bentuk tak terduga, termasuk ketika terlihat hanya mengenakan poncho tanpa penutup kepala saat cuaca dingin, sepuluh hari sebelum wafat. Penampilan itu, menurut Fortunato, mencerminkan sikap paus yang selalu ingin hadir di tengah umat, tanpa sekat kemewahan.
Dalam pandangan Fortunato, Paus Fransiskus dengan teguh meneladani Yesus Kristus dalam pengabdiannya. “Sampai akhir hayat, ya. Ini adalah hukum Paus Fransiskus,” ujarnya saat ditanya tentang kesetiaan Fransiskus pada panggilannya.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan digelar dalam sepuluh hari ke depan sesuai tradisi Vatikan, dan diperkirakan akan menjadi momen penghormatan besar dari para pemimpin dunia dan umat Katolik di seluruh penjuru dunia. (
Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga:
Sadar Waktunya Singkat, Paus Fransiskus Tetap Menyapa Umat Hingga Akhir