Bentrokan Pecah antara Hamas dan Klan Lokal di Gaza, 27 Orang Tewas

Pasukan Keamanan Internal Gaza. (Anadolu)

Bentrokan Pecah antara Hamas dan Klan Lokal di Gaza, 27 Orang Tewas

Riza Aslam Khaeron • 14 October 2025 10:36

Gaza: Kementerian Dalam Negeri Gaza menyatakan setidaknya 27 orang tewas dalam bentrokan bersenjata antara pasukan keamanan Hamas dan klan bersenjata yang dilaporkan dari keluarga besar Dughmush di Kota Gaza.

Insiden ini menjadi salah satu konfrontasi internal paling berdarah sejak Israel menarik mundur sebagian pasukannya dari wilayah tersebut.

Mengutip laporan BBC, Selasa, 14 Oktober 2025, pertempuran dimulai sejak Sabtu pekan kemarin di kawasan Tel al-Hawa, Gaza bagian selatan. Menurut saksi mata, lebih dari 300 pejuang Hamas bersenjata penuh mengepung sebuah blok permukiman tempat para pria bersenjata dari klan Dughmush bertahan. Baku tembak terjadi di dekat bangunan bekas Rumah Sakit Yordania.

Kementerian Dalam Negeri yang dikendalikan Hamas menyatakan bahwa delapan anggotanya tewas akibat "serangan bersenjata dari milisi". Di sisi lain, sumber medis mencatat korban dari pihak keluarga Dughmush mencapai 19 orang.

Situasi memburuk ketika suara tembakan memaksa puluhan keluarga mengungsi dari rumah mereka, banyak di antaranya telah menjadi pengungsi berkali-kali selama perang sebelumnya.

"Kali ini orang-orang bukan lari karena serangan Israel," kata seorang warga kepada BBC.

"Mereka lari dari sesama warga Gaza," tambahnya.

Keluarga Dughmush merupakan salah satu klan paling berpengaruh di Gaza dan memiliki sejarah hubungan yang tegang dengan Hamas.

Bentrokan antara keduanya bukan pertama kali terjadi. Menurut pernyataan dari pihak Hamas, operasi tersebut dilancarkan setelah dua anggotanya tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan yang dituduhkan pada kelompok bersenjata Dughmush.
 

Baca Juga:
Saleh Aljafarawi Ditembak Mati, Tanda Jurnalis Tak Pernah Aman di Gaza

Namun, versi berbeda disampaikan oleh juru bicara keluarga Dughmush. Ia menyatakan bahwa pasukan Hamas datang ke bangunan bekas rumah sakit yang kini menjadi tempat tinggal mereka setelah rumah-rumah mereka di kawasan al-Sabra hancur akibat serangan Israel.

Menurutnya, Hamas mencoba mengusir keluarga tersebut demi mendirikan pos komando baru di lokasi itu.

Kementerian Dalam Negeri Hamas memperingatkan bahwa pihaknya akan menindak keras "setiap aktivitas bersenjata di luar kerangka perlawanan". Bentrokan ini mempertegas ketegangan internal di Gaza, di tengah upaya Hamas mengonsolidasikan kembali kontrol atas wilayah-wilayah yang ditinggalkan oleh militer Israel.

Laporan lokal menyebutkan bahwa sekitar 7.000 personel keamanan Hamas telah dipanggil kembali untuk menstabilkan kondisi. Beberapa unit bersenjata telah dikerahkan di berbagai distrik, sebagian dengan pakaian sipil, sebagian lain mengenakan seragam biru polisi Gaza.

Meski demikian, kantor media Hamas membantah bahwa mereka menurunkan "pejuang bersenjata ke jalan-jalan."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)