Vance Peringatkan PHK Akan Semakin ‘Menyakitkan’ Jika Shutdown Tak Berakhir

Wapres Amerika Serikat JD Vance. (Anadolu Agency)

Vance Peringatkan PHK Akan Semakin ‘Menyakitkan’ Jika Shutdown Tak Berakhir

Muhammad Reyhansyah • 13 October 2025 19:35

Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance memperingatkan bahwa ribuan pekerjaan tambahan berisiko hilang apabila penutupan pemerintahan (shutdown) tidak segera diakhiri. Ia menegaskan bahwa situasi ini akan berdampak langsung terhadap pegawai federal dan ekonomi nasional.

“Semakin lama ini berlangsung, semakin dalam pemotongan yang harus dilakukan,” kata Vance dalam wawancara dengan Fox News. “Beberapa dari pemotongan ini akan terasa sangat menyakitkan.”

Kebuntuan politik di Washington kini memasuki pekan ketiga tanpa adanya jadwal pemungutan suara di Kongres untuk membuka kembali pemerintahan. Ratusan ribu pegawai federal telah dirumahkan tanpa gaji, sementara layanan publik mulai lumpuh di berbagai sektor.

Mengutip dari BBC, Senin, 13 Oktober 2025, pertikaian anggaran dimulai pada 1 Oktober, ketika Partai Demokrat menolak rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek yang diajukan Partai Republik. Mereka menuntut agar anggaran mencakup perpanjangan subsidi asuransi kesehatan federal dalam kerangka Affordable Care Act.

Pemerintahan Trump pada Jumat lalu mengumumkan bahwa tujuh lembaga federal, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah memulai pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 4.000 pegawai. Namun, juru bicara Departemen Kesehatan AS Andrew Nixon menyebut sebagian surat pemberitahuan PHK dari CDC dikirim secara keliru.

“Para pegawai tersebut telah diberitahu bahwa mereka tidak termasuk dalam pemangkasan tenaga kerja,” jelas Nixon kepada BBC. Serikat pekerja CDC mengatakan sekitar 700 dari 1.300 pegawai yang diberhentikan pada Jumat telah dipekerjakan kembali keesokan harinya.

Sementara itu, pekerja esensial seperti petugas penegak hukum federal dan pengatur lalu lintas udara tetap diwajibkan bekerja tanpa menerima gaji. Namun, Presiden Donald Trump membuat pengecualian untuk anggota militer. Ia memerintahkan Menteri Perang Pete Hegseth untuk mencari dana yang tersedia agar gaji pasukan dapat dibayarkan minggu ini.

Seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada BBC bahwa Departemen Pertahanan akan menggunakan sekitar USD 8 miliar dari dana “penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi” yang belum teralokasi guna membayar gaji militer pada 15 Oktober jika kebuntuan anggaran belum terselesaikan.

Dari kubu Demokrat, Senator Mark Kelly menegaskan bahwa partainya tidak akan mundur dari tuntutan untuk mengembalikan subsidi kesehatan federal. “Partai Republik tidak perlu melakukan ini, mereka tidak perlu menghukum rakyat,” ujar Kelly dalam program Meet the Press NBC.

Namun, Senator Partai Republik Lindsey Graham menyatakan tidak akan mendukung perpanjangan subsidi tersebut.

Vance menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang memperumit keadaan. “Ini bukan situasi yang kami inginkan,” ujarnya kepada Fox. “[Pemutusan hubungan kerja] ini bukan hal yang kami nantikan, tetapi Demokrat telah memberikan kami kondisi yang sulit.”

Sementara itu, dampak penutupan pemerintahan kian meluas. Sejumlah museum Smithsonian, pusat riset, dan Kebun Binatang Nasional di Washington DC menutup pintunya pada Minggu setelah dana operasionalnya habis.

Baca juga:  Shutdown AS Berdampak ke Bandara Burbank, Pengawasan Udara Kosong 6 Jam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)